Kebersamaan dalam keberagaman itu sangat indah. Itulah Kekuasaan Sang Maha Pencipta Allah SWT dalam membentuk keindahan. Keberagaman yang dipertentangkan menjadikan optik setiap insan yang memandang menjadikan mesin syarat pikir menjadi kacau dan kadang berakibat kehancuran.
Ide membangun negeri yang indah dan nyaman menjadi mimpi setiap insan. Seburuk perangai insan pasti mendambakan adanya kenyamanan.
Mimpi keindahan dan kenyamanan yang didambakan kadang terancam dan tergilas adanya kepentingan kecil nafsu insan. Nafsu yang sebenarnya bisa terkendali jika diarahkan demi kepentingan bersama membangun negeri.
Bisahkah kita mengendalikannya?
Jawabnya tergantung pribadi pribadi yang mau lapang dada. Lapang dada bukan berarti menyerah terhadap takdir. Lapang dada ikut andil mengawasi dan bersama memberi saran untuk cita-cita yang mulya.
Tapi kadang keilmuan yang dimiliki insan bisa membuatnya sulit mengendalikan untuk mencari posisi yang pas. Egois dan serakah menyetirnya ke dalam lingkaran pengendalian yang merusak tatanan cita-cita. Padahal sedikit mau mengekangnya, akan membuat semua bisa berjalan sesuai harapan.
Kapankah kita mau mengalah demi cita-cita bersama? Semua tergantung pribadi masing-masing. Kesuksesan sudah menunggu di depan mata. Tinggal kapan kita bisa menjemputnya. Kesuksesan tidak akan menjemput bahkan dia akan lari jika jalan yang ditempuh tidak mengarah.
Janganlah hanya menjadi sebuah mimpi tanpa wujud nyata. Pahadal waktu terus berjalan tanpa akan kembali.
Sampai kapan kita akan bermimpi sukses?
Sampai kita bisa mengendalikan emosi dan nafsu kita untuk bersama-sama membangun pondasi yang kuat menapak cita-cita kesuksesan. Semoga kita bisa! Aaamiiin
Salam dari Kang Ahsan
