MEMBAYAR KESULITAN DENGAN SEDEKAH
Kalau Ustaz Adi Hidayat bilang, “Belilah kesulitan dengan sedekah.” Ini sangat benar, dan saya sudah buktikan. Mungkin pembaca sendiri just sudah pernah membuktikannya.
Hanya saya saya lebih suka mengatakannya, “Membayar Kesulitan dengan Sedekah,” karena yang saya alami memang demikian. Saat itu di tahun 2009, saya tidak ada produksi shooting, sementara uang ditabungan tinggal 700 ribu.
Seharusnya dalam keadaan tidak ada produksi seperti itu, saya harus menghemat uang yang ada. Tiba-tiba terbersit dalam pikiran saya untuk sedekahkan uang yang ada di tabungan tersebut. Saya hanya menyisakan uang 200 ribu untuk pegangan.
Uang yang 500 ribu saya sedekahkan ke Panti Asuhan untuk membeli Al Qur’an. Tidak ada keraguan sedikitpun di hati saya saat itu. Padahal dalam bulan suci Ramadan, di pertengahan Ramadan.
Keesokan harinya, ada panggilan untuk shooting, saya harus menggantikan art director yang mengundurkan diri. Tanpa berbagai pertimbangan saya terima pekerjaan tersebut. Bagi saya dengan adanya pekerjaan tersebut, saya bisa memberikan harapan pada anak bush saya yang lagi nganggur.
Pekerjaan itu saya laksanakan dengan penuh suka cita. Alhamdulillah sangat membantu kebutuhan sehari-hari. Shooting berlangsung menjelang akhir ramadan. Namun sebelum akhir ramadan, ada pekerjaan baru lagi masuk secara mendadak.
Begitu sinetron pertama berakhir menjelang akhir ramadan, saya meneruskan sinetron yang baru. Shooting sampai pagi lebaran pertama, untungnya selepas subuh shooting bisa dituntaskan.
Alhamdulillah kesulitan yang sangat saya kuatirkan tadinya terbayarkan oleh sedekah yang sudah saya keluarkan. Subhanallah, Allah memang menepati apa yang dijanjikannya.
Diluar dugaan saya, pekerjaan yang saya terima tersebut episodenya sangat panjang. Pekerjaan itu sangat berkah, berkat pekerjaan itu pula saya bisa Umroh ke Tanah Suci Mekah. Bukan cuma itu, saya pun bisa menikahkan kedua anak gadis saya.
Sinetron Putri yang Ditukar, yang saya kerjakan tersebut tembus 667 episode. Keikhlasan saya dibayar Allah dengan Tunai, bahkan melebihi ekspektasi saya. Bisa jadi Allah yang mengetuk hati saya untuk sedekah, untuk memberikan pelajaran bahwa tidak perlu ada keraguan untuk sebuah kebaikan.
Sedekah memang merupakan sarana yang disiapkan Allah untuk melanggengkan rezeki. Kalau dilakukan dengan ikhlas, Allah akan menggantikannya dengan cara yang tidak kita duga-duga.
Ajinatha