Membeli Ketenangan

MEMBELI KETENANGAN

Bagi yang berkelimpahan uang beranggapan ketenangan bisa dibeli dengan uang, pada kenyataannya apa yang didapatkan adalah ketenangan semu.

Bisa saja ketenangan dibeli dengan kesenangan, karena dengan besenang-senang dianggap akan mendapatkan ketenangan. Tapi, pada kenyataannya yang didapat adalah kesenangan semu.

Contoh soal, bersenang-senang bergelimang dalam kemaksiatan. Yang seperti ini sudah bisa dipastikan hanyalah kesenangan semu, karena dibalik itu semua sudah mengintai berbagai penderitaan yang menyertainya.

Tidak ada kamusnya dalam hidup ini kemaksiatan bisa mendatangkan ketenangan. Bisa tenang hanya disaat menikmati kemaksiatan, setelahnya berbagai penderitaan pun akan mendera.

Ini tidak perlu pembuktian dan tidak perlu dicoba, karena hasilnya pasti ketidaktenangan. Yang Maha Benar dan penunjuk jalan yang benar sudah memberik petunjuk, berada disisinya adalah jalan menuju ketenangan.

Belilah ketenangan dari sisinya, lakukan kewajiban sebagai umatnya, beribadah dengan niat hanya untuk mengabdi kepadanya. Dan beribadah itu bukanlah hanya sholat dan berpuasa, tapi segala aktivitas yang dilakukan adalah manifestasi dari beriman kepadanya.

Tidak ada ketenangan yang bisa dibeli selain dengan cara itu. Kalau pun bisa membeli ketenangan dengan cara lain, hanyalah bersifat semu. Secara realitas dalam masyarakat, banyak yang kelimpahan harta malah hidup dalam ketidaktenangan.

Tapi, ada juga yang berkelimpahan harta namun hidup dengan tenang. Itu semua karena tidak pernah berhenti bersyukur, khusuk dalam beribadah kepadanya, dan menempatkan diri senantiasa berada disisinya.

Hidup ini kalau kita mengerti fitrah diri sebagai manusia, maka akan sadar terhadap kewajiban untuk apa dihidupkan di muka bumi ini. Hidup hanyalah sebuah perjalanan yang bersifat sementara untuk menuju alam keabadian.

Hidup dalam kepatutan lebih mendatangkan ketenangan. Sebaliknya hidup dengan segala ketidakpatutan hanya akan mendatangkan ketidaknyamanan. Ketenangan bisa dibeli dengan rasa cukup, dan tidak mengharapkan hidup yang berlebih-lebihan.

Kalau pun diberikannya kelebihan, itu artinya ada banyak yang bisa dibagikan. Itulah salah satu cara membeli ketenangan, dengan membagikan kelebihan yang dimiliki, kepada orang-orang yang membutuhkan. Perbuatan seperti itu dijamin akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan.

Dalam rezeki yang kita peroleh, Ada bagian orang lain yang dititipkannya. Menyadari akan hal ini saja sudah mendatangkan ketenangan. Tidaklah nikmat hidup kalau tidak dalam ketenangan. Bagi yang mengerti akan sanggup mengorbankan apa pun untuk mendapatkan ketenangan yang hakiki.

Aji Najiullah Thaib

Tinggalkan Balasan