oleh

Sarjana Tanpa Usaha

Catatan Tanpa Bekas

Sarjana Tanpa Usaha

Oleh: Arfianto Wisnugroho

 

Mengikuti suatu kegiatan akan menjadi hal menarik yang bisa dilakukan bagi orang tertentu. Beberapa orang sudah biasa mengikuti lebih dari satu kegiatan dalam sehari. Ada seseorang yang dapat mengikuti dua, tiga atau lebih kegiatan dalam sehari.  Bahkan mereka sudah biasa mengikuti beberapa kegiatan dalam satu waktu. Demikian hal menyenangkan bagi teman mas Nyentrik yang satu ini, sebut saja namanya Rima. Rima merupakan orang yang sangat aktif dari saat mereka menjadi mahasiswa sampai sekarang. Dulu Rima sering berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain demi sebuah seminar, talkshow atau pelatihan. Selain itu ia juga aktif di salah satu organisasi mahasiswa Marching Band tingkat Universitas. Tentunya akan banyak kesibukan yang Rima miliki saat-saat tertentu. 

Kesibukan Rima berasa sangat lengkap saat ia juga menjadi pengurus himpunan mahasiswa baik di fakultas maupun kampus. Hari-hari Rima berisi serangkaian kegiatan positif yang menguras banyak tenaga dan pikiran. Kedua hal tersebut yang membuat Rima harus pandai mengatur waktu, membaginya dengan jam kuliah.  Terkait tugas dari Dosen, Rima akan mengajak teman untuk berdiskusi jika tugas tersebut menjadi berat baginya. Meskipun terkadang justru dialah yang menjadi pokok pemikiran atas tugas tersebut. Meski terkadang ia merasa memiliki kehidupan berat sebagai mahasiswa, ia sangat menikmati semuanya. Banyaknya kegiatan membuat Rima memiliki berbagai pengalaman lebih banyak dari teman mahasiswa lainnya. Hal tersebut menjadi sangat wajar jika ia menjadi orang kepercayaan bagi masyarakat di tempat tinggalnya.

Sebagai mahasiswa yang super sibuk Rima masih sempat menjadi pengurus Karang Taruna di tempat tinggalnya. Ia menjadi salah satu penggerak dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Di umurnya yang masih sangat muda saat itu Rima sudah memiliki peran penting di masyarakat. Mungkin masih banyak mahasiswa yang seumuran dengan Rima, namun mereka tidak begitu peduli dengan keadaan di lingkungan sekitar. Sehingga masyarakat memiliki rasa percaya yang tinggi terhadap Rima daripada mahasiswa lain. Dengan demikian tanggung jawab besar sebagai anak muda yang dituakan berada di pundak Rima. Meski demikian tidak semua yang ia kerjakan berjalan lancar. Terkadang banyak rintangan yang tidak terduga saat sedang melakukan kegiatan. 

Adapun salah satu contoh yang menghambat adalah adanya pemuda yang tidak setuju dengan rencana kegiatannya. Padahal kegiatan tersebut sudah berjalan sekitar setengah jalan. Pemuda tersebut meminta Rima untuk merubah kegiatan yang sudah berjalan sesuai dengan masukannya.  Tentu saja Rima tidak bisa melakukannya begitu saja. Ia harus berkoordinasi dengan teman-teman lain serta masyarakat yang terlibat. Dengan berbagai pertimbangan ia menjelaskan kepada pemuda tersebut kalau dia dan panitia lain kurang setuju untuk merubahnya. Karena perbedaan tersebut Rima terlibat saling adu argumen dengan seorang pemuda. Hal tersebut tidak hanya sekali terjadi, tapi bisa beberapa kali dengan pemuda yang berbeda.

“Mungkin mereka iri, bukankah mereka juga mahasiswa seperti kamu?” Tanya mas Nyentrik pada Rima kala itu.

Rima tidak pernah peduli dengan semua alasan mengapa mereka melakukan itu. Ia hanya peduli tentang bagaimana membuat semua kegiatan berhasil. Dengan demikian ia telah melakukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat. Seberapa sering mereka berusaha melakukan hal yang bertujuan mengusik setiap kegiatan, sebanyak itu juga Rima akan mencari solusi terbaik. Sikap Rima tersebut benar-benar membuat semua yang mengganggu kegiatannya menjadi berubah pikiran. Lambat laun mereka memahami sikap Rima yang menurut mereka kurang sesuai. Semua terjadi karena suatu alasan yang akan sulit bagi Rima untuk menjelaskannya.

Selama mengurus berbagai organisasi baik di kampus atau di kampung, Rima tidak pernah berpikir akan keuntungan. Ia juga tidak pernah membahas akan hal tersebut pada semua yang dikenal.  Meski demikian, semua yang Rima lakukan bukan tidak ada gunanya. Tanpa ia sadari kemampuan yang ia miliki selama berorganisasi telah membawa Rima menjadi orang yang membanggakan bagi banyak orang. Dengan kemampuan terkait kepemimpinan yang ia miliki, banyak perusahaan yang melamar Rima untuk menjadi bagian dari mereka. selain itu semua lamaran yang ia masukan ke beberapa perusahaan selalu mendapatkan balasan positif. Rima juga mendapatkan keistimewaan bagi beberapa perusahaan yang tidak diberikan perusahaan pada teman Rima lainnya.

Sekarang semua orang dapat melihat Rima menjadi orang sukses di kampungnya. Ia menjabat sebagai direktur pada suatu perusahaan terkenal. Semua orang yang tahu hal tersebut tidak pernah penasaran. Menurut mereka Rima memang pantas jika mudah menduduki jabatan tertentu di suatu perusahaan. Bahkan iya dapat menggapai yang lebih besar dari itu, sedangkan teman-teman lainnya akan kesulitan untuk di posisi tersebut.

Meski demikian, mas Nyentrik memiliki pemikiran lain. Rima menjadi seperti sekarang bukan karena ia dapat menduduki suatu jabatan dengan mudah. Meski harus menjalani serangkaian tes saat ingin masuk ke suatu perusahaan, usaha yang Rima rasakan tidak seberat teman-teman lain. Sebenarnya usaha Rima untuk itu semua sangatlah berat. Hanya saja usaha yang sangat berat tersebut sudah ia lakukan saat masih menjadi mahasiswa. Berkat adanya berbagai kesibukan yang ia miliki saat itu, Rima sudah memiliki kemampuan besar dalam memimpin. Sehingga setiap perusahaan yang ia lamar selalu tertarik dengan kemampuan Rima tersebut. Jadi menurut mas Nyentrik, “Ia bukanlah sarjana yang tidak perlu berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan, melainkan bagian terberat sudah ia lewati jauh hari sebelumnya.”

Komentar

Tinggalkan Balasan