Pagi yang basah dan dingin hanya kupandangi titik-titik air sisa hujan semalam
Bergelantung pada helai dedaunan
Beningnya membawa hati merasa entah
Mataharipun belum menampakkan diri
Masih tersembunyi malu-malu di balik awan
Suasana yang mendukung untuk tetap berdiam dalam genangan kenangan
Kesedihan hanya rajutan koyak yang harus dibenahi
Memulai kisah baru dan melipat segala kenangan sebuah pilihan yang terbaik
Walau kadang masih menyisakan luka
Berpura-pura lupa adalah hal yang terindah
Kuseduh secangkir kerinduan pada sebuah harapan.
Tsm, 21 09 2021
*Puisi ke 22 KMAA
Sudah tayang di sebuah platform dengan sedikit penyuntingan