Menjaga Silahturahmi
#KMAC-6
Oleh: Sri Sugiastuti
“Ada dua kaki yang sangat disukai Allah, yaitu kaki yang dilangkahkan untuk menunaikan salat fardhu dan kaki yang dilangkahkan untuk silaturrahim.”
Kalimat di atas bak mantra kekuatan yang jadi pegangan Bu Kanjeng dalam menguatkan langkahnya menuju Kopdar RVL perdana yang digelar di BBGP Yogyakarta tanggal 21-23 Oktober 2022.
Mengapa harus silahturahmi? Apa hubungannya Silahturahmi dengan kopdar RVL yang berlangsung? Begitu banyak pertanyaan yang berkelindan di benak Bu Kanjeng. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena Bu Kanjeng merasakan bahwa silaturahmi itu memberikan manfaat positif untuk kelanjutan proses belajar menulisnya. Silahturahmi punya kekuatan dan menjaga konsistensitasnya dalam menulis.
Apakah hal itu bisa dipercaya? Tentu saja perlu pembuktian. Membuat catatan harian menjadi Passion Bu Kanjeng. Ia tak peduli tulisannya dibaca atau hanya sekadar diberi komentar yang menyejukan atau sebagai Penyemangat atau apalah istilahnya, bagi Bu Kanjeng, everything is oke. Sudah lepaskan hajat menulisnya. Selanjutnya terserah pembaca.
Catatan ini upaya mengabadikan hal yang mungkin recehan, tetapi menurut Bu Kanjeng tidak. Bu Kanjeng masih ingat, dia kemaren berkabar ceria dengan Bunda Telly yang sedikit memberi bocoran tentang kiprahnya di Kopdar RVL. Di tengah kesibukannya yang mau mengadakan acara Aqiqah cucunya, Bunda Telly masih sempat bersilaturahmi via telpon ke Bu Kanjeng.
“Bu Kanjeng, apa tidak salah, kok saya dijadikan penasihat di kepengurusan RVL? Apakah tidak salah menempatkan?” Ujar Bu Telly dengan nada sedikit protes.
“Ahh, sudah benar dan tepat itu. Pak Blantik Literasi insyaallah tidak salah menempatkan. Saya pun sangat setuju.” Balas Bu Kanjeng dengan tulus.
“Bila masih dikehendaki kopdar ke 2 RVL bisa kita gelar di Yogyakarta lagi. Tempatnya di BBPMP ( Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan) yang lokasinya di dekat Kaliurang. Dulu namanya P4TK Seni Budaya. Kita bisa adakan juga city tour yang identik dengan kota pelajar dan mengenang tokoh pendidikan yang ada di Yogyakarta.” Gagasan Bu Penasihat memang lebih maju beberapa langkah.Bu Kanjeng pun mengamini rencana tersebut.
“Saya ikut mendukung Bun, sudah cocok itu. Apalagi hasil rapat Pengurus RVL sangat mantap dengan jangkauan rencana RVL yang punya target go nasional. Sehingga ada kebanggaan tersendiri saat mengikuti Kopdar maupun peluncuran buku bareng. Pastinya keren ya Bun.”
Kami semua merasakan bagaimana kiprah Bunda Telly yang ada di belakang layar dan sudah ikut menyukseskan acara Kopdar RVL (Rumah Virus Literasi ) yang dihadiri hampir 80 persen dari target yang diinginkan panitia. Sayangnya Bunda Telly di acara inti hadir di pagi hari. Menjelang pembukaan dan peserta berdatangan, Bunda Telly justru pamit. Izin istirahat karena sakit. Tentu saja panitia harus berlapang dada. Karena hal ini di skenario tidak ada but the show must go on.
Kodratullah ketika kegiatan inti sedang berlangsung Bunda Telly justru berada di kamar karena kondisinya tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan workshop yang diadakan di aula Ki Hajar Dewantara. Padahal sudah ada rencana Bu Telly ingin berbagi kepada grup keluarga dan yang terpenting kepada Daeng tersayang.
” Ini loh Telly D, dengan buku barunya ” Epigraf Safari yang Mengabadi” baru saja diluncurkan. Begitu kira-kira yang ingin dipamerkan kepada sang suami. Apa daya keinginan itu tidak diizinkan Allah. Mungkin ada cara lain yang menurut Allah lebih elok.
Sementara Bu Kanjeng menyikapi apa yang terjadi terhadap Bu Telly harus berpikir positif. Biarkan Bu Telly rehat acara bisa tetap berjalan. Ada staf BBGP dan Pak Blantik Literasi dan kawan-kawan yang bisa mengawal acara ini sampai selesai.
Dalam silahturahmi pasca kopdar RVL perdana. Bu Kanjeng sangat bersemangat. Ada dua kali zoom wujud dari Evaluasi sekaligus pembentukan pengurus RVL. Nampak jelas Pak Blantik Literasi tidak main-main dalam mengawal RVL. Ia menginginkan ada kolaborasi antara penulis pemula dengan pengurus. Bagaimana para pegiat Literasi bisa naik kelas untuk terus belajar meningkatkan keterampilan menulis, dan juga bisa menerbitkan buku, baik buku solo mau pun buku tunggal.
Gerakan Pak Blantik Literasi patut diacungi jempol sekaligus didukung sesuai dengan kapasitas pengurus yang lain. Bagaimana dengan kemampuan masing
-masing bisa bersedekah ilmu dan pikiran dalam membangun negeri melalui Literasi.
Bunda Telly yang sudah berkomitmen ikut andil dalam kepengurusan RVL pun setuju dengan kerja cepat Pak Blantik. Sedang Bu Kanjeng yang kepo masih penasaran dengan mudahnya Bu Telly mengcover bagian terpenting di acara Kopdar RVL baik itu akomodasi, konsumsi juga menghadirkan Prof Nunuk di acara tanggal 22 Oktober 2022 walaupun dalam bentuk zoom.
Masih teringat ucapan Bunda Telly yang meluruskan bahwa masih ada 1 orang yang berada di balik layar yang ikut menyukseskan acara kopdar RVL perdana.
“Bu Kanjeng ingat kan, bahwa Daengku tidak bisa hadir menemani saya ke BBGP Yogyakarta. Ya karena dia lebih memilih menemani cucunya yang baru lahir. Tetapi saat saya di Yogya ada kejutan yang diberikan. Ternyata dia transfer untuk biaya konsumsi. Jadi saya sangat beruntung. Ternyata Daengku juga ingin berbagi. Itulah yang saya katakan, ketika kita ingin berbuat baik, kita pun akan dikelilingi oleh orang-orang yang baik. Janganlah takut untuk berbuat baik.” Begitulah cara Bunda Telly membuka wawasan Bu Kanjeng yang kadang sangat kerdil.
Bu Kanjeng pun merenungkan langkahnya ikut kopdar RVL menjadi bagian dari langkah silahturahmi dan berliterasi. Bila dibandingkan dengan peserta yang lokasinya lebih jauh Bu Kanjeng merasa lebih diuntungkan. Berbekal nikmat sehat nikmat sempat dengan sepenuh hati dan komitmen sebagai panitia plus siap membantu dengan tenaga dan pikiran.
Langkah ini dijalankan dengan semangat. Hal ini menjadi satu tanda bahwa ia lumayan loyal dan punya komitmen dari kegiatan Literasi. Bagaimana ia harus menjaga silahturahmi setelah Kopdar RVL perdana dengan berbagai cara.
Bu Kanjeng punya banyak mimpi setelah melihat susunan pengurus dan program kerja RVL yang luar biasa. Yang menjadi pertanyaan mampukah ikut mewujudkan program RVL ke depan?
Surakarta Hadiningrat 16 Februari 2023