Merajut Semangat Kebersamaan #4

Humaniora, YPTD78 Dilihat


Merajut Semangat Kebersamaan

Oleh: Sri Sugiastuti

Masyarakat secara keseluruhan mendapat manfaat yang tak terukur dari iklim di mana semua orang, terlepas dari ras atau jenis kelamin, dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan rasa hormat, tanggung jawab, kemajuan, dan remunerasi berdasarkan kemampuan.” – Sandra Day O’Connor-

Kutipan di atas mungkin terlalu muluk untuk mengangkat tema Merajut Harmoni. Menurut Bu Kanjeng memang harus demikian. Ide menulis ini datang setelah membersamai satu kegiatan Ahad pagi yang digagas pengurus RT dan Karang Taruna RT.

Tiba-tiba grup RT dan grup Karang Taruna yang dikuti Bu Kanjeng agak gaduh. Bu Kanjeng yang super kepo pun mulai menyimak. Oh ternyata bangunan pos kamling dan pos Lansia yang dibangun 3 bulan lalu sudah siap digunakan. Kemudian ada ide dari pengurus RT dan Karang Taruna mau mengadakan kegiatan jalan sehat.

Walaupun hanya event kelas RT Bu Kanjeng sangat mengapresiasi ide tersebut. Tidak harus menunggu 17 Agustus atau HUT kota Solo. Ini kegiatan bagus yang harus dibudayakan. Kolaborasi antara ibu-ibu pengurus RT patut didukung Bu Kanjeng. Ia tidak komen di grup. Cukup mengamati persiapan dan konsep yang digagas. Termasuk sumber dana yang digunakan.

Ini ada dana dari jimpitan (Uang yang diambil dari warga saat ronda) 150 ribu. Ada dana sehat yang dikumpulkan tiap bulan di pengurus PKK ada 350 ribu. Untuk doorprize nanti spontanitas dari warga yang mau nyumbang.

Bu Kanjeng tetap saja menyimak tanpa berkomentar. “Ada giat jalan sehat yang melibatkan warga kok mendadak”. Bu Kanjeng mulai nyinyir. Dia berpikir andai ditembak bareng atau sudah diprogram jauh hari sebelumnya pasti pelaksanaannya akan lebih semarak.

Sudah agak malam suasana WAG PKK dan Karang Taruna mulai gaduh lagi. Tadi sore petugas Karang Taruna sudah door to door meminta segelas beras untuk nasi soto. Akhirnya sudah tuntas pembagian tugas dan rencana besok berharap bisa lancar.

Tampaknya Bu Kanjeng hanya diam tanpa respon. Sebenarnya ia ikut berpikir dan mendukung kegiatan sederhana tetapi memiliki nilai plus plus dalam rangka merajut semangat kebersamaan.

Usai salat subuh berjamaah di masjid, Bu Kanjeng pun menyapa Bu RT sekaligus menanyakan acara jalan sehat yang akan digelar pagi ini. Setelah mendapat penjelasan dari Bu RT, Bu Kanjeng salut dengan kiprah Karang Taruna RT yang punya program jalan sehat setiap 3 bulan sekali.

Untuk hal seperti ini Bu Kanjeng sangat bersemangat, ia langsung berpikir cerdas. Meluncur menuju lokasi dan memantau ada kah yang masih kurang untuk konsumsi peserta yang makan soto bareng setelah jalan sehat? Maka bahan yang ada di rumahnya pun berpindah untuk melengkapi konsumsi yang ada. 1 kg karak ( kerupuk beras), sebotol minyak, dan 2 buah dukun mentah siap dieksekusi oleh ibu-ibu yang mengurusi konsumsi.

Untuk memeriahkan undian doorprize, Bu Kanjeng pun mendaur ulang berbagai hadiah yang pernah didapat dari souvenir atau goody bag yang sering didapat. Berupa mug, payung, juga pernak-pernik lain yang numpuk di rumah.

Alhamdulillah acara jalan sehat berjalan lancar dan meriah. Yang paling mengesankan saat beberapa ibu yang sudah makan bersama di pos kamling, tetapi masih membawa rantang untuk diisi soto dan dibawa pulang. Begitu juga saat cuci piring dan gelas berlangsung sangat rukun dan akrab.

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh warga RT di lingkungan Bu Kanjeng ini, layak diagendakan lagi. Merajut Semangat Kebersamaan memang harus dilestarikan. Dengan berkumpul dan bergembira bersama membuat ketahanan dan imun warga menjadi kuat. Keakraban dan rasa saling menghormati dan memiliki bisa terjalin mesra.

Surakarta Hadiningrat 13 Februari 2023

Tinggalkan Balasan

3 komentar