TENTANG PERSELINGKUHAN ITU 9 Tung Widut “Silakan duduk mbak Nila,” Suara sahaja pak Lurah mempersilahkan Nila duduk. Selajutnya pak Lurah menjelaskan kepada Nila tujuan mereka berkumpul. Semua Selengkapnya
Penulis: Widut
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU 8
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU 8 Tung Widut Sang ibupun sudah tak bisa berkata- kata. Rasa hatinya seperti teriris sembilu. Perih melihat anak semata wayangnya yang hidup sendirian. Suami yang memberikan Selengkapnya
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (7)
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (7) Tung Widut “Asalammualaikum.” Ucap pembuka dari sang kepala sekolah. Seperti bu Nyai tadi. Dia harus memjawab beberapa pertanyaan. Kali ini naluri wanitanya Selengkapnya
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (6)
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (6) Tung Widut Doa-doa lainpun terucap dari bibir Nila. Dia segera mengambil wudlu dan sholat subuh. Setelah itu dia aktifitas seperti biasanya. Siap memakai seragap khas Selengkapnya
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (5)
Tung Widut “Kamu pesan apa?” tanya pras setelah memilih menu. “Sama”. Sengaja Nila memesan menu yang sama, dia sebenarnya takut kalau tidak tahu cara makanya. Maklum di desa tak Selengkapnya
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (4)
TUNG WIDUT Mata Nila mencoba berkelana menyusuri ruang kafe yang tak begitu lebar. Ornamen dan hiasan dinding berupa sebuah lukisan perempuan bali. Dengan dua patung ala bali juga berkesan elegan. Selengkapnya
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (3)
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (3) TUNG WIDUT Mobil kini telah melaju beberapa menit. Menyibak keramaian kota Surabaya. Terik mentari serasa menyengat oleh mata. Sinarnya yang kemilau membuat kota seakan terbakar. Selengkapnya
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (2)
TENTANG PERSELINGKUHAN ITU (2) Tung Widut Tiba-tiba dari arah pintu gerbang masuk sebuah sebuah sedan Toyota Sedan All New Camry. Nila mematung di teras rumah sambil memandangi mobil itu. Sesaat Selengkapnya
Tentang Perselingkuhan Itu (1)
Tentang Perselingkuhan Itu (1) Tung Widut “Besok jadikan?” Pesan pembuka yang dikirim kepada Nila. Nila pun menjawab dengan penuh kepastian. “Ya.” Malam itu hampir semalaman dia memegangi hpnya. Tangannya Selengkapnya
- Sebelumnya
- 1
- …
- 89
- 90
- 91