KMAC 30. Pesan Mas Menteri tentang Kurikulum Merdeka

KMAC 30. Pesan Mas Menteri tentang Kurikulum Merdeka
Penulis : Theresia Martini, S.Ag., M.M

Hari ini penulis merasakan lelah yang teramat sangat, dengan pinggang bagian belakang kiri sedikit terasa nyeri.

Tiada waktu untuk tidak bercanda bersama teman-teman di sekolah, demikianlah yang dilakukan penulis menikmati kebersamaan dalam kehangatan persaudaraan di luar rumah.

Nyeri di pinggang seakan hilang, saat tawa berderai sederas tetes bening halus turun sebagai hiasan semesta.

Wajah ceria dan senyuman termanis yang penulis miliki, takpernah lupa tersaji bagi semua teman saat bersenda gurau bersama keluarga besar kedua, yaitu sahabat di tempat penulis bekerja.

Hari ini, Senin, 13 Maret 2023, kegiatan di sekolah seperti biasa di awali dengan upacara bendera, petugasnya adalah siswa kelas VII-B dan penulis merupakan wali kelasnya.

Proses pelaksanaan upacara berjalan dengan lancar dan hikmat, walau tadi sempat rinai halus mengiringi.

Para petugas upacara yang telah ditunjuk dan dilatih dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.

Sebagai wali kelas mereka, tentu saja penulis merasa bangga atas keberhasilan peserta didik kesayangan penulis telah memberikan keteladanan terbaik bagi kelas-kelas lainnya terkait dengan pelaksanaan upacara bendera, demikian yang disampaikan oleh pembina upacara tadi pagi.

Waktu terus bergulir, mentaripun semakin meninggi demikian pula aktivitas penulis semakin meningkat.

Pembagian jadwal yang begitu padat, 38 jam perminggu tidak menjadikan penulis berkecil hati untuk tetap menjumpai anak-anak didik yang telah memberikan warna-warni dan sensasi di sebagian perjalanan hidup penulis.

Rasa nyeri di pinggang belakang sebelah kiri, seakan semakin menusuk dan mengganggu aktivitas.

Keinginan untuk segera berakhirnya aktivitas belajar mengajar pada hari ini, sangat diharapkan penulis.

Berbaring, hanya itulah yang penulis harapkan untuk meringankan rasa nyeri tersebut, meski keinginan itu takmungkin terjadi.

Sambil menikmati rasa nyeri proses belajar mengajar tetap penulis laksanakan dengan rasa riang dan tanggung jawab hingga batas waktu berakhirnya jam belajar di sekolah.

Malam ini penulis membuka salah satu kanal youtube yang berjudul “Pesan Mas Menteri tentang Kurikulum Merdeka.”

Begitu asyiknya penulis menyimak penjelasan yang disampaikan oleh Mas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A 

Sambil menyimak informasi yang disampaikan mas menteri di kanal youtube, penulis membuat catatan kecil sebagai pengingat untuk lebih memahami arah tentang pelaksanaan Kurikulum Merdeka sejatinya.

Dalam penjelasan awal, mas menteri menyampaikan bahwa tujuan utama Merdeka Belajar adalah untuk mendorong perbaikan kualitas dan pemulihan dari krisis pembelajaran dengan melalui pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang telah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Platform Merdeka Mengajar episode 15.

Dari penjelasan tersebut tentu saja kita mendukung sepenuhnya atas cita-cita mulia mas menteri, yang menginginkan terjadinya perubahan signifikan pendidikan di Indonesia, yang isu nya menempati urutan ke-67 dari 203 negara.
Baca: peringkat-pendidikan-dunia2023

Selain menginginkan terjadi perubahan kualitas pendidikan di Indonesia, beliau juga mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka akan memberikan 3 keunggulan bagi satuan pendidikan yang melaksanakannya.
Keunggulan yang dimaksudkan mas menteri di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurikulum Merdeka fokus melaksanakan materi essential (KBBI; perlu sekali; mendasar) sehingga guru tidak buru-buru dalam mengajar dan menerapkan pembelajaran yang mendalam.
2. Kurikulum merdeka memberi jam pelajaran khusus bagi pengembangan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
3. Kurikulum Merdeka memberi fleksibilitas (KBBI; kelenturan) bagi sekolah untuk merancang kurikulum sekolahnya sendiri dan bagi guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kemampuan muridnya.

Keunggulan-keunggulan yang dikemukakan oleh mas menteri terkait dengan penerapan Kurikulum Merdeka sungguh sangat luar biasa mulia.

Penulis sendiri sangat mendukung untuk penerapan Kurikulum Merdeka pada setiap satuan pendidikan yang ada di Indonesia.

Alasan penulis sederhana saja yang menginginkan pendidikan dapat diberikan secara merata bagi anak-anak Indonesia walaupun mereka berada di daerah terpencil dan sulit dijangkau.

Pada poin tiga keunggulan Kurikulum Merdeka dikatakan bahwa dalam penerapannya mengedepankan konsep kemerdekaan dalam proses belajar, sehingga bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah minim fasilitas/ bearada di wilayah terpencil tetap dapat menerapkan Kurikulum Merdeka.

Hal inilah yang membuat penulis mendukung penerapan Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan dengan tingkat yang berbeda-beda sesuai dengan kesiapannya masing-masing.

Selanjutnya mas menteri juga menyampaikan tentang kesempatan bagi guru untuk mengembangkan kompetensi keguruan dengan belajar bersama melalui platform Merdeka Belajar.

Dengan adanya platform Merdeka Belajar diharapkan para guru dapat berkolaborasi, berbagi praktik dan juga melakukan refleksi dalam upaya menerapkan Kurikulum Merdeka di kelasnya masing-masing.

Pendampingan proses penerapan Kurikulum Merdeka oleh kemendikbudristek kepada satuan pendidikan terus dilaksanakan melalui situs-situs resmi sebagai sumber informasi tentang Kurikulum Merdeka yang dapat kita lihat pada kurikulum.kemdikbud.go.id dan kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id

Semoga Kurikulum Merdeka benar-benar merupakan terobosan yang dapat membantu para guru dalam melakukan proses pembelajaran lebih relevan, mendalam dan menyenangkan unutk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar semakin siap menyambut masa depan yang telah menginjakkan kaki di era society 5.0.

Pangkalpinang, 13 Maret 2023