KMAC 34. Menjadi Guru Berjiwa Inovatif
Penulis : Theresia Martini, S.Ag., M.M
Tidak seperti biasanya, hari ini suami penulis pulang ke rumah lebih awal daripada penulis. Tentu saja menimbulkan pertanyaan dalam hati penulis, “Kok dengaren (Jawa: tidak biasanya), Bapak pulang lebih awal daripada saya?” Demikian kalimat tanya itu menelisik benak penulis.
Tanpa berpikir dua kali, penulis langsung membuka pagar dan segera masuk ke teras rumah bersama Honda Beat Magenta kesayangan penulis yang selalu setia menemani perjalanan penulis.
Setelah memarkir kendaraan, menulis mengetuk pintu sambil berucap, “Permisi ..,” dan ternyata tidak mendapat balasan kata salam dari suami penulis.
Penulis meletakkan tas kerja lalu mencuci tangan sejenak di washtafel serta berganti pakaian kerja dengan pakaian kebesaran (baca: daster), sebelum menjumpai suami yang diduga pasti sedang istirahat di kamar.
Ternyata dugaan penulis tidak salah, karena mendapatkan suami sedang tertidur dengan sangat pulasnya hingga derit dari suara pintu yang digeser sedikit oleh penulis tidak mampu membangunkannya.
“Hem, nyenyak sekali tidurnya si bapak dari kedua anakku ini,” ujar penulis dalam hati.
Melihat begitu pulasnya sang suami tidur, maka penulis membatalkan niat untuk mengajaknya bercanda, hingga akhirnya penulis memutuskan untuk melanjutkan kembali kerja yang tadi sempat tertunda.
Merapikan kembali laporan kegiatan selama di Yogyakarta, baru saja penulis selesaikan, sehingga penulis dapat melanjutkan tulisan untuk di kirim ke YPTD.
Kesempatan kali ini penulis ingin mengupas tentang guru hebat yang berjiwa inovatif sebagai kelanjutan dari materi menguak rahasia menjadi guru hebat.
Jika kita melihat secara umum guru inovatif adalah pendidik yang memiliki kemampuan untuk menciptakan dan mengembangkan ide-ide baru.
Ide baru yang diciptakan dan dikembangkan bisa mencakup tentang metode atau pendekatan pembelajaran yang efektif sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang lebih baik dan lebih menarik bagi peserta didik.
Seorang guru yang inovatif diharapkan mampu menggabungkan perkembangan teknologi dan sumber daya lainnya ke dalam proses pembelajaran di kelas.
Lebih lanjut seorang guru berjiwa inovatif juga diharapkan mampu untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif bagi peserta didik.
Guru inovatif dikatakan sebagai guru yang mampu menyesuaikan diri dengan segala perubahan dan tantangan dalam bidang pendidikan dan terus berupaya meningkatkan kualitas diri yang diwujudkan dalam proses pembelajaran bagi peserta didiknya.
Penjelasan singkat yang penulis berikan di atas merupakan gambaran atau ciri-ciri umum yang dapat penulis dan rekan guru gunakan sebagai bahan refleksi diri. “Apakah penulis dan rekan guru sudah tergolong sebagai guru yang inovatif?” Silakan kita jawab dengan kejujuran diri kita.
Banyak orang yang menyandang status sebagai guru, namun kualitas status guru satu dengan guru yang lain pasti berbeda, terutama dilihat dari segi kualitasnya.
Seorang guru dapat dikatakan sebagai seorang yang berkualitas apabila guru tersebut memiliki kreativitas dan guru tersebut mampu mengembangkan dengan jiwa inovatifnya.
Penulis dan rekan guru lainnya juga memiliki peluang yang sama untuk menjadi guru yang inovatif, asalkan berani mengambil keputusan untuk berubah menjadi lebih kreatif.
Pada masa kini baik guru maupun peserta didik memiliki kesempatan lebih mudah untuk mengembangkan berbagai kemampuan dan keterampilan.
Perkembangan teknologi sangat membantu jika kita gunakan secara bijak, sehingga bukan saja digunakan sekadar untuk berkomunikasi atau mencari hiburan sejenak.
Sehingga tidak perlu lagi kita membuang waktu untuk memperbincangkan atau memperdebatkan hal-hal yang kurang memberikan manfaat.
Betapa bodohnya kita jika hanya sibuk dengan semua itu, sementara pada waktu yang bersamaan, orang lain telah melakukan berbagai kegiatan dengan bermacam-macam strategi untuk meraih sukses sepanjang hari yang terus berlalu.
Seorang guru diharapkan berjiwa inovatif, artinya guru diharapkan memiliki berbagai kemampuan untuk menemukan berbagai solusi yang kreatif dan inovatif dalam mengatasi tantangan proses pembelajaran yang berlangsung bagi peserta didik.
Guru yang berjiwa inovatif selalu berupaya untuk memahami kebutuhan peserta didik sehingga tercipta kedekatan emosional dengan peserta didiknya.
Berbagai eksperimen terus diupayakan untuk memberikan pengalaman belajar yang maksimal kepada peserta didiknya, juga merupakan ciri seorang guru yang inovatif.
Memiliki sikap terbuka untuk berkolaborasi dengan rekan kerja dan membangun ide-ide baru yang semakin meneguhkan dan meningkatkan kualitas diri, sehingga tidak lagi merasa terbelenggu dengan berbagai perubahan kebijakan dan tantangan di bidang pendidikan, bersikap positif dan optimis sebagai ciri yang mencolok pada guru yang berjiwa inovatif berikutnya.
Selanjutnya teori-teori yang mengupas tentang berbagai ciri guru yang berjiwa inovatif, dapat kita telusuri dan temukan sendiri di internet.
Banyak pendapat yang mengemukakan tentang hal tersebut secara luas dan mendalam untuk kita ketahui dan pahami bersama.
Sejuta pengetahuan dan pemahaman yang telah kita miliki hanya sia-sia belaka jika dalam diri ini tidak pernah muncul keinginan untuk mewujudkannya karena terlena dan betah di zona nyaman.
“Mari rekan guru sekalian, kita tetap semangat dan terus semangat memperjuangkan segala yang terbaik bagi anak didik kita.”
Pangkalpinang, 16 Maret 2023