Puisi 8: Pelangi Jiwa Menyulam Warna di Langit Sunyi
Dalam hening jiwa, terbitlah senyum yang bercahaya,
Seperti pelangi memeluk langit yang sepi dan merana
Kata- kata berbisik lembut, mengalir bagai air sungai yang bening
Menghidupkan padang tandus dengan kesejukan dalam hening
Wanita bukanlah bayangan yang tak nyata,
Ia adalah oase di tengah gurun sunyi yang menyiksa
Dengan sentuhan kasih yang tulus, tanpa batas,
Mengubah kegelapan menjadi harapan yang tak kan kandas
Seperti matahari terbit di ufuk timur yang damai,
Menghapuskan malam dan kesedihan yang membelenggu hati.
Setiap senyumnya adalah warna dalam kanvas kehidupan,
Menyulam langit yang sepi dengan gemerlap cinta bertabur harapan.
Kasihnya mengalir deras, menyejukkan jiwa yang haus,
Bagaikan sungai yang menghidupkan padang yang tandus
Dalam pelukan hangatnya, ada kekuatan yang tak terhingga,
Menjadi sinar yang menerangi rimba kegelapan gulita jiwa
Di setiap langkahnya, tersirat harapan yang abadi,
Mengubah kesunyian menjadi melodi yang mengiringi
Ia adalah pelangi yang menyulam warna dalam jiwa,
Menghidupkan setiap hati yang tenggelam dalam duka.
Dengan cinta yang memancar tanpa henti,
Terus mengalir tanpa lelah menghias setiap hati
Wanita adalah pelangi jiwa yang tak pernah pudar,
Walau harus menghadapi gertakan petir dan halilintar
@senimelipatluka, 31 Mei 2024