Cara Membuat Soal AKM Numerasi

Bapak/Ibu guru, pada postingan sebelumnya, saya sudah membagikan Cara Membuat Soal AKM Literasi, dan kali ini saya akan membahas tentang cara membuat soal AKM Numerasi.

Banyak orang yang berpendapat bahwa kompetensi numerasi adalah berhitung, menggunakan angka – angka dan mencari hasil dari operasi hitung.

Perlu diketahui, bahwa pendapat itu keliru. Kompetensi numerasi bukan hanya tentang berhitung dengan angka – angka.

Numerasi dimaknai sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengetahuan matematika inilah yang akan membantu siswa untuk dapat menyelesaikan permasalahan di dunia nyata dengan cara berpikir logis dan bernalar sehingga mampu mengambil suatu keputusan dengan penuh tanggung jawab.

Pengembangan Soal AKM Numerasi

Sama halnya dengan pengembangan soal AKM literasi, soal – soal yang disusun dan dikembangkan pada kompetensi numerasi juga dilihat dari 3 K yaitu : Konten, Kognitif, dan Konteks.

Konten Numerasi

Domain konten pada numerasi dibagi menjadi 4, yaitu Bilangan, Geometri dan Pengukuran, Aljabar, serta Data dan Ketidakpastian.

Pada konten bilangan, siswa akan diuji mengenai bilangan cacah dan pecahan, yang terdiri dari membandingkan pecahan, mengurutkan pecahan, operasi hitung bilangan cacah, dan pangkat dua dari suatu bilangan. Khusus di kelas 6, kontennya diperluas dengan pembahasan mengenai pecahan desimal dan persen dan kubik / pangkat tiga dari suatu bilangan.

Konten Geometri dan Pengukuran terdiri dari mengenal bangun datar , volume dan luas permukaan, pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.

Sedangkan pada konten aljabar, siswa diuji untuk menyelesaikan persamaan sederhana yang disesuaikan dengan tingkat berpikir peserta didik kelas dasar.

Selanjutnya pada konten data dan ketidakpastian, siswa SD belajar tentang penyajian data dalam tabel, diagram batang, dan diagram lingkaran.

Terkait cakupan kompetensi minimum untuk kelas survey yaitu kelas 5 pada setiap konten, dapat dilihat lebih lengkap DI SINI

Level Kognitif

Level kognitif numerasi Asesmen Kompetensi Minimum dibagi menjadi tiga level, yaitu: Knowing, Applying (penerapan), dan Reasoning (penalaran).

Pada level knowing, siswa belajar untuk mengingat, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, menghitung, mengambil/memperoleh, dan mengukur terkait fakta, proses, konsep, dan prosedur.

Sedangkan pada level applying (penerapan), siswa belajar untuk menggunakan pengetahuan dan pemahaman mereka terkait fakta, proses, konsep, relasi, dan prosedur untuk menyelesaikan masalah dalam dunia nyata. Kata kunci yang digunakan adalah memilih/menentukan, menyatakan/membuat model, dan menerapkan/melaksanakan.

Selanjutnya, pada level reasoning (penalaran), siswa belajar menganalisis, memadukan (mensintesis), mengevaluasi, menyimpulkan, dan membuat justifikasi untuk memperluas pemahaman mereka pada situasi yang lebih kompleks.

Konteks Pada AKM Numerasi

Konteks yang dikembangkan dalam AKM numerasi terdiri dari personal, sosial budaya dan saintifik. Dengan adanya perluasan pada ketiga konteks tersebut dengan tujuan agar siswa dapat semakin mengenali peran matematika dalam kehidupan sehari – hari.

Konteks personal memposisikan siswa sebagai orang yang disebut pada soal untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Contoh soal pada konteks pribadi sbb: Suatu restoran pizza menawarkan pizza dengan dua macam topping dasar, yaitu keju dan tomat. Pelanggan juga dapat memesan pizza dengan tambahan ekstra topping. Ada empat pilihan untuk ekstra topping, yaitu daging, jamur, salami, dan zaitun. Dina ingin memesan pizza dengan dua macam topping berbeda. Berapa banyak pilihan kombinasi topping yang bisa dipesan Dina? 

Konteks sosial budaya dapat meliputi sistem pemungutan suara, transportasi publik, pemerintahan, kebijakan publik, demografi, periklanan, statistik, dan ekonomi nasional. Biasanya konteks sosial budaya disajikan dalam konten data dan ketidak pastian dalam stimulus berbentuk grafik.

Sedangkan konteks saintifik dibedakan menjadi dua yaitu intra matematika dan extra matematika. Konteks intra matematika merupakan konteks yang terkait dengan keilmuan matematika, seperti pengukuran panjang, berat, waktu, dll. Sedangkan konteks extra matematika adalah konteks yang terikat dengan keilmuan lainnya, seperti : cuaca atau iklim, ekologi, ilmu medis (obat – obatan), ilmu ruang angkasa, dll.

Cara Membuat Soal AKM Numerasi

Secara teknis, cara membuat soal AKM Numerasi tidak berbeda dengan Literasi, namun yang perlu diperhatikan adalah pada distribusi soalnya.

Berikut ini adalah keterangan tentang distribusi jumlah soal AKM Numerasi berdasarkan konten, kogntif, dan konteks untuk kelas 5 jenjang Sekolah Dasar (SD):

Konten : Bilangan 40%, pengukuran dan geometri 25%, data dan ketidakpastian 25%, aljabar 10%

Kognitif : Knowing 30%, applying (penerapan) 50% dan reasoning (penalaran) 20%

Konteks : personal 60%, sosial budaya 30%, Saintifik 10% (intra matematika 3%, extra matematika 7%).

Setelah guru memahami distribusi soal berdasarkan konten, kognitif dan konteksnya, selanjutnya guru dapat membuat kisi – kisi AKM Numerasi. Format kisi – kisi dapat download DI SINI

Sebagai gambaran soal, Bapak/Ibu guru dapat melihatnya pada link berikut: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/

 

Catatan : Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog Februari 2021 (Artikel ke 21)

Nama : Theresia Sri Rahayu (Cikgu Tere)

Instansi : SDN Waihibur

NPA : 10260901048

 

     

Tinggalkan Balasan