KMAA #1 Suapan Terakhir Elok

Terbaru27 Dilihat

Suapan Terakhir Elok

Elok Dewi
Pencinta literasi dari Padang.

Begitu indah.
Begitu bahagia.
Rasa itu selalu membersamai kami.
Siang dan malam .
Hadir dalam kebersamaan kita.
Masih teringat ketika hari ulang tahunku.
Kusuapin kue HBD .
Berdua kita duduk di ayunan teras kita.
Ayunan,
ya itu tempat favorit mu Be.
Makan dan murottal quran kita bersama di ayunan.

Tapi kini ..
Semuanya berlalu dalam sekejab.
Innalillahi wainna illahi rojiun .
Terdengar suara adik.
Kami terpana .
Tak percaya.
Tubuhku lemas.
Ada rasa sesak didada.
Air mata tak henti membanjiri muka ini.
Elok, Unang ,Taci.
Adekku yang bungsu mulai bicara.
Ayah awak lah dulu.
Awak harus ikhlas.
Sedih?. Ya kita sedih.
Karena kehilangan orang kita sayangi dan satu satunya orang tua Kita yang tinggal.
Tapi kita tidak boleh maratok.
Karena kalau kita meratapi berarti tidak ikhlas.
Kami mengangguk.
Sementara air mata ini tak henti bercucuran .
Ternyata ini adalah suapan terakhirku untuk mu, Be.

Ayah babe panggillan sayang kami.
Kami menyayangimu.
Tapi Allah lebih menyayangimu.
Kami ikhlas.
Doa kami membersamaimu, Be.
Selamat jalan Be.
Love, miss and pray for you, Be
Forever .
Walaupun engkau tiada.
Jauh dimata.
Dekat di doa.
Ikatan cinta kita yang begitu erat.
Kau selalu hadir dalam suka dan duka kami.
Kami akan selalu mengingat pesan mu, Be.
Karena dalam candamu, banyak tersirat nasehat hidup.
Semoga kita berkumpul di Surga ya, Be.
Insyaallah Aamiin.

Air Dingin, Padang, 26 Agustus 2021.

Tinggalkan Balasan

1 komentar