Surat Buat Bapak Thamrin Dahlan, Sang Pewujud Impian

Foto : dokpri. Thamrin Dahlan

SURAT BUAT BAPAK THAMRIN DAHLAN, SANG PEWUJUD IMPIAN

 

Yth. Bapak Thamrin Dahlan

 

Sebelumnya, saya pernah beberapa kali mendengar nama Bapak TD karena Bapak TD adalah kompasianer senior di platform blog Kompasiana. Namun baru pertama kali mengenal Bapak TD melalui sahabat saya, Ari Budiyanti, seorang guru yang sangat mencintai bebungaan, anak-anak dan dunia literasi. Bukan perkenalan di dunia nyata, namun pada hari itu, tanggal 24 Agustus 2021, saya mulai tergabung di dalam WA grup Penerbit Buku YPTD Ikhlas dan sapaan hangat Bapak TD menjadi kenangan yang mengawali kebersamaan via online.

“Selamat bergabung Mbak Dewi Leyly di WAG YPTD. Media Komunikasi Informasi Edukasi Literasi. Silahkan menyapa dan memperkenalkan diri. Salam Literasi.” Sapaan santun Bapak TD yang masih tersimpan di memory chat WA saya yang memang belum terhapus sampai saat ini. Entah sampai kapan akan tersimpan di memory gawai saya ? Yang jelas, akan tetap tersimpan dalam ingatan, bahwa perkenalan dengan Bapak TD ini telah membuahkan hasil yang sangat manis. Terwujudnya mimpi saya untuk menulis sebuah buku, mewujudkan buku yang memuat hasil tulisan saya. Wow…. It’s so amazing !

Jadi, pada tanggal 24 Agustus 2021 itu bertepatan dengan hari ke 5 program KMAA (Karena Menulis Aku Ada) yang dicetuskan oleh YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan). Sebuah program yang menantang seseorang untuk menulis dan posting selama 40 hari berturut-turut dalam periode 20 Agustus 2021 – 30 September 2021. Jenis tulisan pun beragam, bisa berupa opini, fiksi (cerpen, puisi, pantun) dan laporan / liputan / reportase. Meskipun sudah terlambat 5 hari, namun Bapak TD memberikan motivasi yang menyemangati saya untuk memenuhi tantangan menulis tersebut, “Hari ke 5 KMAA posting bisa dikejar Mbak Dewi sehingga 40 tulisan pada 30 September 2021”.

Benar-benar motivasi yang sangat manjur dari Bapak TD dan dorongan semangat yang tak putus dari sahabat saya untuk menyelesaikan tantangan menulis 40 hari ini, hingga akhirnya tepat di 30 September 2021, tunai sudah tantangan menulis itu terselesaikan. Dan akhirnya, buku kumpulan puisi perdana saya yang berjudul “Sebingkai Rasa dalam Sejuta Kenangan” bisa terbit hampir bersamaan dengan buku kumpulan puisi Ari Budiyanti yang berjudul “Bunga-Bunga Puisi Hati”. Dua buah buku kumpulan puisi solo yang menjadi mimpi kami berdua, terwujud dengan manis melalui Bapak TD

Sungguh suatu kebahagiaan dimana saya mendapat kesempatan untuk turut mengungkapkan kenangan yang pernah tercipta di buku “Thamrin Dahlan 70 Tahun, Rekam Jejak Literasi YPTD”. Sebuah buku peringatan ulang tahun Bapak TD ke-70 tahun. Saya yang bukan siapa-siapa, mendapat kesempatan menuliskan kesan tentang Bapak TD bersama deretan penulis senior lainnya, seperti Bapak Tjiptadinata Effendi, Bapak Dahlan Iskan dan lain-lain. Dimana pada saat proses pengumpulan naskah, kembali sapa dan apresiasi Bapak TD menjadi satu kenangan manis lagi yang tersimpan dalam hati.

“Hari ini saya sedang mengkompulir tulisan untuk Buku Thamrin Dahlan 70 Tahun. Sesuai dengan informasi sebelumnya, diharapkan kontributor tulisan melengkapi dokumentasi foto relevan dan profil penulis, Ketika membaca email ibu Dewi Leyly, saya terkesima dan kagum. Pasalnya drg. Dewi L mengirim file persis yang YPTD contohkan setelah ditambahkan tulisan beliau. Artinya dengan format contoh layout itu, kerja tim editor menjadi semakin mudah. YPTD menamakan file drg. Leyly sebagai Template Format Buku YPTD. Tentu saja diucapkan terima kasih tak terhingga atas ide brilian drg. Leyly”. Demikianlah, rasa haru atas apresiasi yang disampaikan Bapak TD kepada saya. Semoga kita bisa belajar dan mau terus belajar menuju efisiensi kerja sehingga efektifitas dapat tercapai.

Dan tidak berhenti di sini, kembali Bapak TD dan YPTD meluncurkan program KMAB (Karena Menulis Aku Bahagia) di tahun 2022. Program yang lagi-lagi menantang penulis untuk menghasilkan karya tulisan dan mempostingnya tanpa jeda dalam 40 hari, dimulai pada tanggal 7 Juli 2022, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Bapak TD, dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 2022, bertepatan dengan HUT RI ke-77. Sungguh suatu tantangan istimewa di tanggal-tanggal istimewa. Tantangan istimewa yang membahagiakan untuk saya taklukkan. Semoga !

Bapak TD, meskipun kita belum pernah bersua di dunia nyata, pertemuan di dunia maya ini sungguh menakjubkan. Terima kasih tak terhingga saya sampaikan dan doa setulus hati dari lubuk hati yang terdalam, semoga Bapak TD sehat senantiasa dan tetap menginspirasi di dunia literasi. Kiranya kasih Tuhan Yang Maha Esa menyertai Bapak TD dalam perjalanan hidup yang selalu menebarkan makna. Amin.

“Selamat Tujuh Dasa Warsa, Bapak Thamrin Dahlan…

Terima kasih untuk mimpi saya yang tak hanya berhenti di angan.

Kisah ini ‘kan jadi kenangan seumur hidup yang tak terlupakan.”

 

 

Salam hormat,

Dewi Leyly

Tinggalkan Balasan

2 komentar