Sumber foto : https://ugm.ac.id/en/news/20117-ugm-expert-the-end-of-the-pandemic-depends-on-the-control-of-covid-19-transmission

 

Covid-19 kini mewabah…

Hampir semua negara di dunia terkena dampaknya

Korban berjatuhan dengan hebat di beberapa negara

Dan di negara lainnya,

wabah ini masih mengintai manusia

 

Covid-19 itu buas, kawan!

Seperti gerombolan serigala yang siap menerkam!

 

Coba kita tengok ke belakang…

Ada wabah Justinian,

yang pernah menewaskan 30 hingga 50 juta orang

Dan itu terjadi di abad ke-6

Saat Kekaisaran Bizantium berjaya.

 

Antara tahun 1347 hingga 1351

Ada wabah Black Death,

yang menyerang daratan Eropa dengan arogan

25 juta orang dikabarkan menjadi korban

 

Lalu di tahun 1492

Ada wabah cacar yang mengguncangkan Benua Amerika

Sebanyak 20 juta orang terenggut jiwanya,

dalam keterbatasan yang ada

 

Kemudian ada Flu Spanyol

Yang berhasil menginfeksi 500 juta jiwa

 

Pada 1918, saat Perang Dunia I

hampir menyentuh lembar nostalgia

 

Dan di tahun 2003 lalu,

Saudara tua si Covid-19 yang bernama SARS

Telah menginfeksi 8.000 orang

 

Selanjutnya,

dunia masih mencatat wabah

yang merupakan mutasi virus influenza

Wabah itu dikenal dengan nama Flu Babi

yang telah menyebabkan 61 juta orang terinfeksi

 

Sssttt,…

Masih ada Ebola, kawan!

Yang merampas kehidupan milik 11 ribu orang

 

Dan mungkin,…

di suatu hari nanti,

jika Covid-19 tinggal kenangan

Lanjutan puisi ini akan kutulis kembali.

 

Banjarmasin, 25 Mei 2020

 

Sudah pernah tayang di Kompasiana di alamat:

https://www.kompasiana.com/agus-puguh-santosa/5ecba8e3d541df0df6483d14/puisi-jika-covid-19-tinggal-kenangan?page=1&page_images=1

Tinggalkan Balasan