Berbicara tentang anak, tak akan ada habisnya. Sebagaimana pepatah, it takes a village to rise a child, seluruh lapisan masyarakat harus turut andil dalam perkembangan seorang anak. Orang tua, guru, masyarakat, bahkan pemerintah harus dapat menjamin hak-hak anak. Oleh karena itu, bahasannya bisa jadi sangat luas.
Dalam dunia pendidikan pun, hak anak untuk memperoleh pendidikan bahkan dijamin oleh undang-undang. UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Bahkan untuk anak-anak disabilitas sekalipun tetap berhak mendapat Pendidikan (Permen No 70 Tahun 2009 Pasal 1). Bagi yang terbatas dengan dana, pemerintah bahkan sampai menggulirkan beberapa bantuan seperti kartu Indonesia pintar (KIP) dan bantuan langsung tunai (BLT).
Pada praktiknya, mungkin masih ditemukan beberapa kendala. Namun setidaknya hal tersebut sudah membantu anak mendapat Pendidikan, minimal pendidikan dasar.
Kemajuan suatu negeri tak kan lepas kaitannya dengan dunia pendidikan di negeri tersebut. Ingat Ketika Jepan mendapat serangan bom di Hiroshima dan Nagasaki? Bukankah setelah itu kaisar bertanya dimana para guru?
Kaisar pada saat itu menyadari pentingnya pendidikan sehingga yang ditanya pertama kali adalah guru. Lalu lihatlah Jepang sekarang. Sangat maju, bukan?
Berdasarkan hasil laporan Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045, Kementerian PPNd an BPS memprediksi usia produktif (15-16 tahun) akan mencapai 207,99 juta jiwa pada tahun 2045. Jumlah tersebut kurang lebih mencapai 65% dari perkiraan total penduduk Indonesia di tahun yang sama.
Dalam dunia kerja, tentu saja akan terjadi persaingan yang ketat. Oleh karena itu, penting bagi guru, orang tua, masyarakat bahkan pemerintah untuk membantu anak-anak masa kini agar siap menghadapi zamannya.
Bisa saja, beberapa tahun yang akan datang, muncul berbagai profesi yang semula tak ada. Kita harus dapat membantu anak agar mampu beradaptasi dengan segala tantangan zaman. Perubahan itu mutlak. Tak bisa dihindari. Tapi, setiap kita selalu bisa mempersiapkan yang terbaik.
Akan seperti apa masa depan Indonesia, tergantung pada anak-anak saat ini. Tugas kitalah dalam menuntun mereka mengoptimalkan segala potensi yang ada.
Selamat hari anak nasional, semoga bermanfaat.