
Bila musim hujan tiba
Tolong jangan lebat dan deras, kami semua berdoa
Atap rumah bukan sekedar tiris tapi menganga
Selebar mulut goa
Apakah ini layak disebut rumah?
Tanpa pintu, tanpa jendela berlantai tanah
Kami semua tidur diatas bale bale bambu hampir patah
Kami mendiami entah siapa pemilik tanah
Tak ada bantuan beras raskin
Karena mungkin kami dari planet lain
Kartu pengobatan gratis tak punya
Karena kami tak punya kartu keluarga dan terdata
Sebagai sulung dari sepuluh bersaudara
Pada Bapak, aku bertanya
Pak, kita ini berasal dari mana?
Kenapa tidak ada yang menolong kita
Apa kita tak punya saudara yang kaya?
Bapak terdiam juga bingung
Karena Bapak terlahir di gerobak pemulung
Tak tahu entah siapa orangtua kandung
Hanya bisa bekerja sebagai pemulung
Lalu Bapak menjawab terbata, kita adalah bangsa pemulung
Fatmi Sunarya, 30 Agustus 2021
Puisi ke 3 KMAA
Puisi ini pernah tayang di Kompasiana