5 Ragam Teknik Bimbingan

5 Ragam Teknik Bimbingan

Bimbingan Dan Konseling

 
Kebutuhan akan bimbingan dan konseling sangat dipengaruhi oleh faktor filosofi, psikologi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, demokratisasi dalam pendidikan. Latar belakang filosofis berkaitan dari pandangan tentang hakikat manusia. Salah satu aliran filsafat yang berpengaruh besar terhadap timbulnya semangat memberikan bimbingan adalah filsafat humanisme. 

Aliran filsafat ini berpandangan, bahwa manusia memiliki potensi untuk dapat di kembangkan seoptimal mungkin. 

Aliran ini mempunyai keyakinan bahwa masyarakat yang miskin dapat dikembangkan melalui bimbingan  pekerjaan sehingga pengangguran dapat dihapuskan.

Mereka berpandangan, bahwa sekolah adalah tempat yang baik untuk memberikan bimbingan pekerjaan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Psikologi dilatar belakangi dengan proses perkembangan manusia yang sifatnya unik, berbeda dari individu lain dalam perkembangan-perkembangannya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan atau tiap-tiap potensi tanpa menimbulkan konflik dengan lingkungannya.

Dari sisi keunikan dan keragaman individu, diperlukan bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan yang sehat di dalam lingkungannya.

Kehidupan sosial budaya suatu masyarakat adalah sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan sistem lain. Keterbukaan ini mendorong terjadinya pertumbuhan, pergeseran dan perubahan nilai dalam masyarakat yang akan mewarnai cara berpikir dan perilaku individu. 

Nilai menjadi hal penting dalam perkembangan individu karena nilai menjadi dasar bagi individu dalam proses memilih dan mengambil keputusan. 

Bimbingan dan konseling membantu individu memelihara, menginternalisasi, memperhalus, dan memaknai nilai sebagai landasan dan arah pengembangan diri.

Akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, kesempatan kerja berkembang dengan cepat pula sehingga para peserta didik memerlukan bantuan dari bimbingan untuk menyesuaikan minat dan kemampuan mereka terhadap kesempatan dunia kerja yang selalu berubah dan meluas.

Sistem pemerintahan yang bersifat demokratis berdampak positif terhadap seluruh aspek kehidupan.
Kesempatan yang sama untuk semua orang telah menjadi kenyataan dalam berbagai bidang, baik di sekolah, universitas, perguruan tinggi lainnya, pabrik-pabrik dan industri, maupun di kalangan profesional.

Sekolah-sekolah menampung murid-murid dari berbagai asal usul dan latar belakang kehidupan yang berbeda. Keadaan ini menimbulkan bertumpuknya masalah yang dihadapi seseorang yang terlibat dalam kelompok campuran itu. Dalam keadaan seperti ini, pelayanan pembimbingan merupakan salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut.

Perluasan program pendidikan memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk mencapai tingkat pendidikan setinggi mungkin sesuai dengan kemampuannya.

Perkembangan di bidang industri selain berdampak positif juga berdampak negatif terhadap kehidupan sosial para remaja, terutama mereka yang tinggal di kota-kota industri. Kenakalan remaja meningkat, ketegangan dan prasangka rasial yang didasarkan sentimen keagamaan meningkat, peranan rumah sakit sebagai penunjang, penggerak, dan pembinaan moral tidak efektif, moral dan nilai-nilai menjadi kacau tidak menentu. Kondisi tersebut membutuhkan bimbingan yang memadai untuk menanggulanginya.

5 Ragam Teknik Bimbingan

Ada beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan individu.

Peta Konsep Ragam Teknik Bimbingan
Peta Konsep Ragam Teknik Bimbingan

1. Konseling

Konseling merupakan bantuan yang bersifat terapeutik yang diarahkan untuk merubah sikap dan perilaku individu. Konseling  dilaksanakan melalui wawancara (konseling) langsung dengan individu. Konseling ditujukan kepada individu yang normal, bukan yang mengalami kesulitan kejiwaan, melainkan hanya mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.

Dalam konseling terdapat hubungan yang akrab dan dinamis. Individu merasa diterima dan dimengerti oleh konselor. Dalam hubungan tersebut konselor menerima individu secara pribadi dan tidak memberikan penilaian. Individu (konseli) merasakan ada orang yang mengerti masalah pribadinya, mau mendengarkan keluhan dan curhatan perasaannya.

Dalam konseling berisi tentang proses belajar yang ditujukan agar konseli (individu) dapat mengenali diri, menerima, mengarahkan dan menyesuaikan diri secara realistis dalam kehidupan di sekolah maupun diluar sekolah.

Dalam konseling tercipta hubungan pribadi yang unik dan khas, dengan hubungan tersebut individu diarahkan agar dapat membuat keputusan, pemilihan, dan rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperan lebih baik di lingkungannya.

Konseling membantu individu agar lebih mengerti dirinya sendiri, mampu mengeksplorasi dan memimpin dirinya sendiri serta menyelesaikan tugas-tugas kehidupannya. Proses konseling lebih bersifat emosional diarahkan pada perubahan sikap, perubahan pola-pola hidup, sebab hanya dengan perubahan-perubahan tersebut memungkinkan terjadi perubahan perilaku dan penyelesaian masalah.

2. Nasihat

Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh konselor ataupun pembimbing. Pemberi nasihat hendaknya memerlukan hal-hal sebagai berikut

  • Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh klien (individu)
  • Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
  • Nasihat yang dihadapi bersifat alternatif yang dapat dipilih oleh individu disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan.
  • Penentuan keputusan diserahkan kepada individu, alternatif mana yang akan diambil.
  • Hendaknya individu mau dan mampu mempertanggungjawabkan keputusan yang diambilnya.

3. Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok merupakan bantuan individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbungan kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi,dan sosial.

Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (20-40 orang).

Pemberian informasi dalam bimbingan kelompok terutama dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyataan, aturan-aturan dalam kehidupan, dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas, serta meraih masa depan dalam studi, karir, ataupun kehidupan.

4. Konseling Kelompok

Konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhannya, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.

Konseling kelompok bersifat pencegahan dalam arti bahwa individu yang bersangkutan mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar dalam masyarakat tetapi memiliki permasalahan dalam kehidupannya sehingga mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain.

Konseling kelompok merupakan proses pribadi yang dinamis, terpusat pada pemikiran dan perilaku sadar, serta melibatkan fungsi secara wajar, serta melibatkan fungsi-fungsi terapi, seperti sifat permisif, orientasi pada kenyataan, katarsis, saling mempercayai, saling memperlakukan dengan hangat, saling pengertian, saling menerima dan mendukung.

Fungsi-fungsi terapi diciptakan dan di kembangkan dalam satu kelompok kecil memalui cara saling mempedulikan di antara para peserta konseling lain.

5. Belajar Bernuansa Bimbingan

Individu akan lebih berhasil dalam belajar apabila guru/dosen menerapkan prinsip-prinsip dan memberikan bimbingan waktu mengajar.

Lebih jelasnya bimbingan waktu mengajar yang dapat dilakukan oleh guru berupa menjelaskan tujuan dan manfaat pendidikan sekolah, cara belajar, mata pelajaran yang dapat mendorong prestasi, membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi fasilitas belajar, memberi kesempatan untuk berprestasi dan lain-lain.

Suasana kelas yang proses belajar mengajar yang menerapkan prinsip-prinsip yang bernuansa bimbingan tampak sebagai berikut:

  • Tercipta iklim kelas yang permisif, bebas dari ketegangan dan menempatkan individu sebagai subjek berikut.
  • Adanya arahan/orientasi agar terselenggaranya belajar yang efektif.
  • Memperlakukan dan menerima individu sebagai individu yang mempunyai harga diri  dengan memahami kekurangan dan kelebihan serta masalah-masalahnya,
  • Mempersiapkan serta menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dikelas sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu.
  • Membina hubungan yang dekat dengan individu
  • Berusaha mempelajari dan memahami individu
  • Memberikan bantuan kepada individu yang menghadapi kesulitan terutama bidang studi yang diajarkan.
  • Memberi informasi tentang masalah pendidikan serta pengajaran.
  • Memberikan bimbingan kelompok di kelas.
  • Membimbing individu agar mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.
  • Memberikan layanan perbaikan bagi individu yang memerlukannya.
  • Memberikan umpan balik atas hasil evaluasi.
 
NPA: 01180500096

 

Tinggalkan Balasan