Tiba-tiba ada yang memeluk diiringi tangis dengan suara yang sangat keras. Seperti orang yang sedang ketakutan, terbukti deraian air mata yang tak henti. Padahal membersamainya dua tahun yang lalu.
“Atih takut,dzah… Atih mau pulang saja, Atih tidak mau ikut ekskul pilihan” katanya. Sembari membawanya ke kelasnya karena lapangan tidak kondudif untuk bercerita karena para siswa sedang istirahat.
Disaat pelukannya lepas dan disuruh untuk tarik nafas terlebih dahulu, setelah itu dikasih minum. Lalu muncul pertanyaan “ustadzah ekskulnya apa?, Atih tidak suka dengan ekskul” katanya. “Ustadzah memanah, nak” , memangnya kenapa sayang?
Akhirnya dengan mengalihkan pertanyaan-pertanyaan barulah ia bercerita kalau sebenarnya ada yang sakit dibagian tubuhnya. Setelah didiskusikan diberikan masukan-masukan akhirnya ia minta pulang saja karena mau istirahat.
Setelah dikonfirmasi dengan wali kelasnya, akhirnya Fatih diizinkan pulang.
Ada rasa terharu melihat siswa yang mana diri ini tidak memgajarnya lagi. Tapi disaat ia ada masalah tanpa diminta ia selalu hadir menceritakan masalahnya.
Sepulang sekolah ada pesan masuk, itu dari mamanya Fatih. Kata mamanya” terima kasih ya, dzah telah membantu Fatih. Disaat mama tanya kenapa Fatih mencari Ustadzah yaya, bukankah wali kelas Fatih ada? Kata Fatih ” karena kalau dzah Yaya mau peluk Atih jika ada masalah”.
Hmmm… tidak menyangka anak yang tiga tahun lalu bisa membersamainya hingga hari ini masih seperti dulu. Tampak cinta yang tulus sehingga tidak sungkan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.
Love you full Fatih, semoga kesuksesan selalu hadir dalam hidupmu. Aamiin