Tuntutlah Diri Sendiri, Sebelum Orang Lain

Jangan pernah banyak menuntut kepada orang lain dan diri sendiri. Jika yang diinginkan belum tercapai cukup diam dan nikmatilah saat-saat rasa sedih itu tiba.

Kenikmatan tersendiri bagi diri jika bisa menahan apa yang diinginkan belum bisa didapatkan. Menghadirkan rasa sabar yang melebihi dari hari biasanya merupakan nilai positif untuk mengelola tuntutan yang banyak.

Tuntutan hadir tatkala ketidakmampuan diri mengelola hasrat untuk menginginkan seduatu. Bukannya tidak boleh menginginkan sesuatu, tetapi sebelum hasrat itu hadir alangkah baiknya diri berkaca terlebih dahulu. Supaya bayangan tidak terlalu jauh dari diri sendiri.

Tatkala diri telah mampu dikendalikan dan sabar pun sudah dihadirkan, maka menikmati setiap rasa tuntutan itu hadir adalah sebuah kenikmatan tersendiri yang terkadang orang lain tidak mampu melakukannya.

Hanya orang yang luar biasalah yang akan berhasil mengalahkan tuntutan dalam hidupnya. Karena butuh latihan ektra untuk menjadi pribadi seperti itu. Orang biasa akan terkalahkan sebelum adanya tuntutan. Terkalahkan oleh ego dan kurangnya rasa sabarnya, sehingga hampir disetiap menit dalam hidupnya selalu dihantui oleh tuntutan-tuntutan hidup yang membuat dirinya kalah.

Bila tuntutan itu dikelola dengan baik maka ceritanya akan jauh berbeda.  Tuntutan yang awalnya meresahkan karena dikelola dengan baik akhirnya bisa menjadi sesuatu yang positif dan penuh makna hadir dalam hidup kita.

Sebebarnya tuntutan-tuntutan dalam hidup tidaklah salah, yang salah itu adalah orang yang menerima tuntutan itu sendiri yang lemah sehingga dirinya sangat mudah digerogoti.

Disaat dirimu menuntut orang lain, maka segeralah berbalik karena menuntut orang lain menjadi lebih baik adalah hal yang sia-sia. Jikalah diri sendiri tidak mau menerima tuntutan-tuntutan dari orang lain maka jangan lakukan hal itu kepada orang lain.

 

Tinggalkan Balasan