Kejuaraan Beregu Asia, Tim Putri Indonesia Vs Jepang di Semifinal

Stephanie Widjaja dan Putri Kusuma Wardani (Foto Haloyouth.pikiran-rakyat.com).

Badminton Asia Team Championships 2022 tengah berlangsung di Shah Alam, Selangor Malaysia sejak 15 – 20 Februari 2022. Semua laga berlangsung di Setia City Convention Centre, Shah Alam. 

BACA JUGA ARTIKEL SEPAK BOLA : Mohamed Salah Kandidat Peraih Sepatu Emas Premier League, Kemana Cristiano Ronaldo?

Pada kejuaraan beregu Asia tersebut, Indonesia menurunkan tim muda, baik untuk putra maupun putri. Tim putra dimotori oleh Chic0 Aura, Ikhsan Leonardo, Christian Adinata dan ganda Leo/Daniel putra, Fikri/Bagas.

Sementara tim putri dimotori tunggal Gregoria Mariska yang memiliki ranking tertinggi untuk putri di Indonesia. Tunggal putri lainnya adalah pemain muda, Putri Kusuma Wardani dan Stephanie Widjaja.

Mereka juga menurunkan ganda putri muda, Febriana/Amalia dan Nita Violina/Lanny Tria. Dalam tim ini juga ada pemain muda Bilqis Pasista dan Saifi Rizka yang melakukan debutnya dalam timputri Indonesia ketika melawan Khazastan.

Sampai sejauh ini baik Tim Putra maupun Tim Putri berhasil lolos ke babak semifinal sebagai juara grup. Tim Putra menjuarai grup A dan Korsel sebagai runner up. Tim Putra pada fase grup meraih 3 kemenangan. Mereka menang 4-1 atas Tim Hongkong, 3-2 atas Korsel dan 3-2 atas India

Demikian pula Tim Putri menjuarai grup Z dengan Korsel sebagai runner up. Selama fase grup Z, Tim Putri Indonesia menang 4-1 atas Hongkong, 5-0 atas Khazastan dan 3-2 atas Korsel. Pada babak semifinal akan berhadapan melawan Jepang.

Tim Muda Putri Kalahkan “Mental Ginseng” Korea Selatan

Mengamati penampilan pebulutangkis muda kita dalam kejuaran beregu level Asia ini, banyak sekali dikejutkan dengan kinerja mereka yang mengesankan.

Sorotan mungkin khusus diberikan kepada Tim Putri yang tidak diunggulkan meraih juara grup Z karena di grup ini ada Tim Putri Korea Selatan.

Walaupun mereka juga turun dengan pemain-pemain muda tapi semangat juang Tim Negeri Ginseng ini sangat terkenal pantang menyerah hingga titik darah penghabisan.

Berada di grup Z, Indonesia berhasil mengalahkan Khazastan dan Hongkong. Begitu pula Korea Selatan, mereka menang atas dua negara tersebut sehingga dalam laga ketiga adalah penentuan perebutan juara grup Z.

Kita menurunkan tunggal putri utama, Gregoria Mariska, tunggal kedua dan ketiga masing-masing Putri Kusuma Wardani dan Stephani Wijaya. Ganda terkuat kita diwakili oleh Febriana/Amalia dan Nita Violina/Lanny Tria.

Seperti prediksi awal, Indonesia lebih dulu meraih keunggulan lewat Gregoria Mariska Tunjung yang tampil di partai pertama. Gregoria menang dua gim langsung melawan Sim Yu Jin dengan skor 21-6, 21-18. Kelas mereka memang berbeda, wajar jika Jorji meraih partai pertama ini.

Ganda pertama kita yang sebenarnya memiliki kekuatan seimbang dengan ganda Korsel tersebut akhirnya harus mengalami kekalahan. Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi kalah dari Baek Ha Na/Seong Seung Yeon dengan skor 20-22, 19-21.

Skor yang sangat tipis yang menggambarkan ganda Korsel ini memiliki  mental dan pengalaman lebih banyak dibandingkan dengan ganda muda kita.

Tunggal kedua, Putri Kusuma Wardani yang masih berusia 19 tahun harus mengakui pemain Korsel yang jauh lebih senior kelahiran 1995, Lee Se Yeon dengan skor 16-21, 19-21.

Dari sisi ranking sebenarnya Putri memiliki ranking 76 BWF, lebih tinggi dibandingakn Lee Se Yeon yang ada di posisi 215 ranking BWF. Namun dari sisi pengalaman dan jam terbang, Lee jauh lebih lama dalam kancah dunia bulutangkis.

Kekalahan Putri ini membuat Indonesia tertinggal 1-2 dari Tim Korsel. Partai kunci ada pada ganda kedua mereka. Indonesia menurunkan ganda belia Nita Violina/Lanny Tria.

Tidak disangka pada nomor ini menjadi titik balik Tim Putri kita. Indonesia mampu menyamakan skor menjadi 2-2 lewat penampilan Lanny Tria Mayasari/Nita Violina Marwah di partai keempat.

Ganda belia Lanny/Nita berhasil menang dengan dua gim langsung atas Kim Min Ji/Lee Seo Jin dengan skor 21-16, 22-20. Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Semangat dan mental bertanding patut diberikan apresiasi tinggi.

Kombinasi ganda Korea Selatan ini merupakan perpaduan pemain senior, Kim Min Ji yang lebih berpengalaman dengan Lee Seo Jin. Seo Jin sendiri adalah pemain muda kelahiran 2004 yang masih berkiprah di ajang usia muda.

Yang menjadi catatan penting dalam laga ini adalah kemampuan ganda belia kita menetralisir permainan mereka di lapangan. Mereka berhasil berperang melawan diri sendiri untuk tidak boleh kalah. Mental bertanding seperti ini yang sangat dibutuhkan pemain-pemain kita.

Stephanie sukses menanggung beban tampil di partai penentuan. Stephanie berhasil menaklukkan Kim Joo Eun dengan skor 21-11, 21-13.

Kim Joo Eun, pemain Kosel kelahiran 1997 ini jauh lebih senior dari Stephanie, namun dara muda Indonesia sangat taktis dan percaya diri untuk meraih poin penting kemenangan Indonesia 3-2 atas Tim Korea Selatan.

Kinerja Tim Putri Indonesia hingga selesai babak fase grup bisa dikatakan cukup menggembirakan. Bukan saja dilihat dari sisi hasil kerja mereka yang memenangkan seluruh laga di fase grup Z, tetapi juga penampilan keseluruhan skuad muda ini sangat menjanjikan di masa depan.

Bravo Badminton Indonesia @hensa.

Tinggalkan Balasan