All England Open 2023 berlangsung mulai 14-19 Maret di Birmingham Inggris. Turnamen ini adalah ajang kompetisi bulutangkis tertua di Dunia.
Semua pemain terbaik Indonesia turun bertanding pada ajang bergengsi ini. All England memiliki level turnamen kategori tertinggi yaitu BWF World Tour Super 1000 dengan total hadiah 1,25 Juta US Dollars.
Sejauh ini prestasi Indonesia pada nomor tunggal putri masih memprihatinkan. Satu-satunya tunggal putri kita yang berhasil meraih juara All England adalah Susy Susanti.
Pebulutangkis asal Tasikmalaya ini naik ke atas podium menerima trofi bergengsi tersebut sebanyak 4 kali juara pada edisi tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994.
Perlu juga menjadi catatan bersejarah dalam dunia bulutangkis kita bahwa Susy juga merupakan peraih medali emas pertama Indonesia di ajang Olimpiade yaitu Olimpiade Barcelona pada tahun 1992.
Itulah satu-satunya tunggal putri kita yang hingga saat ini belum pernah ada lagi pebulutangkis lainnya menyamai prestasi Susy Susanti yang spektakuler.
Pada ajang All England tahun 2023, Gregoria Mariska Tunjung adalah satu-satunya wakil tunggal putri kita yang turun bertanding.
Gregoria Mariska yang akrab dengan panggilan Jorji memiliki rangking Dunia pada posisi 14 BWF sehingga tidak menjadi unggulan dalam turnamen ini.
Gadis asal Wonogiri kelahiran tahun 1999 dengan tinggi 166 cm ini harus menghadapi pemain-pemain unggulan dalam perjalanannya menuju tangga puncak.
Jorji berada di grup yang dihuni oleh unggulan 8 , Ratchanok Intanon dan unggulan 4, Cheng Yu Fei. Jika lolos dari hadangan mereka, Jorji juga ada di grup bersama unggulan 1, Akane Yamaguchi.
Jorji mengawali laga pada babak 32 besar menghadapi pemain tunggal putri asal Denmark, Line Hojmark Kjaersfeldt.
Lolos dari hadangan Line selanjutnya Jorji berhadapan dengan pemenang antara Ratchanok Intanon dan Lalinwat Chaiwan, dua pemain asal Thailand.
Intanon lebih unggul dalam pengalaman dan kemampuan atas Chaiwan yang berpeluang berhadapan menghadapi Jorji.
Jika laga tersebut terjadi maka itu adalah pertemuan mereka yang ke-9. Dalam 8 laga sebelumnya menghadapi Intanon, Jorji selalu mengalami kekalahan.
Terakhir mereka bertemu pada ajang Olimpiade Tokyo 29 Juli 2021 lalu. Saat itu Jorji tunduk dengan skor 12-21 dan 19-21 di 16 besar.
Inilah kesempatan bagi Jorji untuk memecahkan telor kalah sebanyak 8 kali dan tidak pernah menang atas Ratchanok Intanon.
Jika lolos dari Intanon maka Jorji kemungkinan sudah ditunggu sosk tunggal putri China ranking 4 Dunia, Chen Yu Fei.
Pertemuan Jorji dengan Yu Fei adalah 2-4 untuk keunggulan Yu Fei. Dua pertemuan terakhir Jorji terjadi di turnamen BWF World Tour Final 2022 dan Japan Open 2022.
Pada BWF World Tour 2022, pada babak pertama Jorji menang dengan rubber games, 21-9, 14-21 dan 21-16. Sedangkan pada ajang Japan Open 2022, Jorji kalah di babak 8 besar dengan skor 21-15, 14-21 dan 15-21.
Jika Jorji kembali berhadapan melawan Chen Yu Fei maka ini adalah pertemuan mereka yang ke-7. Harapan kita Jorji bisa menambah koleksi kemenangannya atas Yu Fei menjadi 3 kali. Selamat berjuang Gregoria Mariska.
Bravo Merah Putih @hensa.
1 komentar