Renungan dengan sebuah pertanyaan, apa yang kamu banggakan dengan usiamu? Sebentar lagi memang sudah hampir 7 Dasa Warsa.
Lalu bangganya di mana? Apa yang sudah kamu lakukan untuk bangsamu, keluargamu dan juga dirimu sendiri?
Coba kamu ingat-ingat. Tentu kamu mampu mengingatnya kecuali saat ini kamu memang sudah pikun. Bagaiamana mengingat apa yang sudah kamu lakukan, untuk mengingat namamu saja susah payah.
Mumpung Bulan Ramadan, bagusnya kamu mulai kembali berenung diri. Tidak apa-apa sudah puluhan tahun sudah berjumpa dengan Ramadan, tapi masih juga belum kamu temukan dirimu sendiri.
Tahun demi tahun kamu menjalani dari Ramadan ke Ramadan sehingga kini sampailah kamu di depan gerbang 7 Dasa Warsa yang hanya tinggal tiga meter saja.
Maka tidak perlu bangga kamu dengan usiamu, jika selama ini kamu hanya nol prestasi. Gelar-gelar kehidupan yang pernah kamu miliki hanya Nol Besar tanpa ada Ridho dariNya.
Apa yang bisa kamu banggakan dengan usiamu, ketika kini kamu harus berhadapan dengan Yang Maha Memiliki dirimu. Di HadapanNya, kamu seonggok jasad hina tak berguna.
Runtuh semua kesombonganmu, kecongkakanmu, aroganmu. Tidak ada yang bisa kamu banggakan di DepanNya. Kamu hanya malu menanggung malu tertunduk tak berdaya.
Usia hanya sebuah perjalanan keidupan yan tidak mungkin bisa terhindarkan. Usia akan terus berjalan menuju satu titik akhir yang tidak terelakkan.
Kamu harus tahu. Itulah sebabnya hidup ini harus memiliki arti. Jangan biarkan usiamu berlalu dengan sia-sia. Jangan biarkan waktu luangmu lewat tanpa memberikan manfaat bagi orang lain dan bagi dirimu.
Ketika kamu pulang menuju Rumah Terakhir, maka perjalan usiamu juga berakhir di sana. Rumah terakhir itu adalah kebahagiaan yang hakiki.
Kebahagiaan bisa kamu raih ketika kamu mampu berfikir dan bersyukur. Kamu harus selalu ingat berapa banyak anugerah Allah yang sudah kamu nikmati.
Sering kali kamu tidak menyadarinya tentang nikmat yang tidak terhitung. Bahkan hembusan nafasmu saja luput dari perhatianmu. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, maka kamu tidak mampu untuk melakukannya.
Kamu itu sudah selayaknya bersyukur setiap hari, karena nikmat Allah yang kamu terima. Anugerah Allah itu tiada terhingga dari mulai kesehatan, keamanan dan perlindungan.
Kamu memiliki dunia tapi kamu tidak menyadarinya. Kamu juga memiliki kehidupan tapi kamu seringkali tidak mengetahuinya.
Dan Dia telah menyempurnakan NikmatNya untukmu, baik lahir maupun batin. Terlalu rasanya jika dengan kenyataan tersebut kamu masih juga tidak bersyukur.
Tidak ada yang bisa kamu banggakan dengan usiamu ketika kamu tidak mampu bersyukur. Menjalani kehidupan sampai 100 tahun pun tidak ada gunanya jika tidak mampu bersyukur.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan (Al-Quran : Ar Rahman Ayat 7).
Sebuah renungan untuk diri sendiri di tengah ibadah Puasa di Bulan Ramadan yang penuh Berkah Allah. Semoga Allah memberikan keridhoan dengan usia yang tengah aku jalani hingga saat ini. Alhamdulillah.
Selamat menjalankan ibadah puasa semoga puasa kita mendapatkan Pahala dan RidhoNya. Aamiin.
@hensa.