Final Liga Champions, Juergen Klopp Siap Hadapi Real Madrid

Olahraga38 Dilihat

Juergen Klopp (Foto AFP)

Juergen Klopp dengan jujur mengagumi kinerja calon lawannya di final Liga Champions, Real Madrid sementara perdebatan tentang prediksi hasil laga antara Jamie Carragher dan Gary Neville menarik perhatian para fans. 

Final Liga Champions di Stade de France, Minggu (29/5) dini hari WIB menjadi sorotan para penggemar sepakbola di seluruh dunia. Liverpool dan Real Madrid akan berlaga memperebutkan trofi paling bergengsi di Benua Eropa.

BACA JUGA: Tugas Berat Erik ten Hag bersama MU di Tahun Pertamanya

Liverpool sedang mengincar gelar ketiga mereka pada musim kompetisi tahun ini. Setelah mereka meraih Piala Carabao dan Piala FA, kini saatnya mereka memburu Piala Liga Champions.

Berbagai prediksi bermunculan di ruang publik baik media online maupun media cetak. Sesuatu yang wajar jika perdebatan kemudian menjadi hal yang panas karena perbedaan pendapat.

  1. Perbedaan Pendapat antara Carragher dan Neville. 

Hal ini terjadi ketika Jamie Carragher dan Gary Neville memiliki prediksi yang saling bertolak belakang. Melalui acara live dengan tajuk The Overlap Sky Bet, mereka mengemukakan pendapatnya tentang prediksi laga final Liga Champions.

Jamie Carragher dan Gary Neville adalah pengamat sepakbola di Sky Sports yang juga masing-masing adalah legenda Liverpool dan Manchester United.

Carragher yang akrab dipanggil Carra menyatakan bahwa Liverpool akan memenangkan trofi Liga Champions tahun ini dengan beberapa alasan.

Untuk sebagian orang pendapat Carra ini terasa lebih subyektif karena dia adalah mantan pemain Liverpool. Namun alasan dan analisanya cukup meyakinkan bahwa Liverpool layak menang atas Real Madrid.

Menurut Carra Los Blancos berhasil menyingkirkan Manchester City, Chelsea dan Paris Saint-Germain dalam perjalanan ke final, hanya semata sebuah keberuntungan.

Itulah yang membuat raksasa Spanyol tersebut bangkit dari ketinggalan untuk memenangkan pertandingan itu. Jika sebuah tim memiliki kinerja bagus, maka tidak mungkin selalu tertinggal gol walaupun pada akhirnya berbalik menang.

Bahkan Carra menganggap bahwa Real Madrid tidak sebaik kinerja Chelsea dan Manchester City kendati kedua tim Premier League ini berhasil mereka kalahkan.

Berbeda dengan pendapat Carra, justru Juergen Klopp mengagumi kinerja Real Madrid karena mereka selalu mampu bangkit dari ketertinggalannya menghadapi lawan-lawan mereka.

2. Pengalaman Real Madrid. 

Real Madrid memang unggul pengalaman di kancah kompetisi Liga Champions. Hal itu diakui dengan jujur oleh pelatih Liverpool Klopp yang terpesona dengan cara Madrid menang dalam laga terakhir ketika menyingkirkan Manchester City.

“Sekarang kami bermain melawan Real Madrid, yang merupakan tim yang paling berpengalaman di kompetisi ini,” ujar Klopp seperti dilansir media Spanyol, Sport.es (25/5).

“Saya terpesona dengan cara mereka bermain, bukan saat di depan gawang, tetapi bagaimana menentukan kemenangan,” ucap Klopp menyatakan rasa kagumnya seperti dilansir media di atas.

Jika Klopp mengagumicara menang yang dilakukan Madrid, maka Carragher justru meragukan cara menang tersebut bisa kembali dilakukan Madrid ketika mereka menghadapi Liverpool.

Lain lagi dengan Gary Neville,mantan kapten Manchester United ini memprediksi bahwa Real Madrid unggul terhadap Liverpool untuk memenangkan trofi Liga Champions.

Neville menganggap lini tengah Los Blancos lebih unggul dari lini tengah Liverpool. Kunci dari laga ini terjadi pada perebutan lini tengah.

3. Komposisi Lini Tengah Madrid. 

Carlo Ancelotti kemungkinan akan menurunkan barisan lini tengah dengan komposisi Luka Modric, Casemiro dan Toni Kroos di final akhir pekan ini.

Mereka di back up oleh Federico Valverde dengan peran yang lebih luas dan Eduardo Camavinga yang kemungkinan sebagai pengganti dari bangku cadangan. Strategi ini sudah terbukti berhasil saat mereka menghadapi City dan Chelsea.

Menurut Neville, Real Madrid dengan trio Casemiro, Kroos, Modric, dengan dua pemain pengganti mereka, Valverde dan Camavinga, lebih kuat dari lini tengah Liverpool.

Trio Madrid tersebut akan mampu mengendalikan permainan Madrid dan menguasai pertandingan. Sementara lini tengah Liverpool adalah titik lemah mereka.

Pendapat Neville memiliki alasan cukup kuat. Fakta saat ini memang Fabinho yang baru sembuh dari cedera begitu pula dengan Thiago Alcantara, meragukan permainan mereka.

Sementara itu Jordan Henderson, James Miller, Naby Keita dan Curti Jones menjadi alternatif bagi komposisi lini tengah Liverpool. Namun apakah performa mereka bisa lebih bugar mengingat jadwal padat Liverpool pada kompetisi Premier League.

Apakah benar Real Madrid lolos ke final akibat keberuntungan mereka saat bertanding di Stadion Bernabeu dengan kinerja Karem Benzema yang fenomenal? Apakah keberuntungan itu mampu mereka ulangi saat berhadapan melawan Liverpool?

Benarkah lini tengah Madrid lebih unggul dari lini tengah Liverpool? Ataukah sebaliknya lini tengah Liverpool yang mampu mengendalikan permainan?

Laga final Liga Champions tahun ini sangat menarik. Laga yang sangat seru dan ketat. Mari kita lihat saja pemenangnya adalah mereka yang memiliki mental juara.

Salam bola @hensa.

Tinggalkan Balasan