Novel : Kisah Cinta Jomlo Pesantren (16)

KMAB, Novel97 Dilihat

Ilustrasi cover novel Kisah Cinta Jomlo Pesantren (Foto by Ajinatha). 

Novel Kisah Cinta Jomlo Pesantren ini ditulis khusus dalam rangka mengikuti program KMAB yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan mulai 7 Juli 2022 – 17 Agustus 2022. 

BACA JUGA : Kisah Cinta Jomlo Pesantren (1) 

Episode 16 

Mikayla sosok wanita cantik yang pernah terperosok ke dalam jurang kemaksiatan hanya karena sakit hati dan balas dendam. Trauma masa lalu yang butuh penyembuhan.

Anehnya justru aku menginginkan dirinya menjadi pendamping hidupku. Apalagi beberapa fakta tentang pengakuannya dan kejujurannya padaku.

“Mas Hen. Wanita semacamku ini adalah wanita kotor yang tidak layak dicintai. Aku tidak berharap banyak ada lelaki yang bisa mencintaiku.” Suatu hari kata Kayla dalam suatu perbincangan pada sore yang sejuk itu di rumah kostnya.

“Kayla. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Bahkan seorang Nabipun tidak sempurna karena yang paling sempuran itu hanya Tuhan.” Kataku berfilosofi. Aku melihat Mikayla tersenyum damai.

“Mas. Kamu itu selalu membuatku merasa damai. Tutur kata yang keluar dari bibirmu seakan semuanya adalah hikmah terbaik untukku.” Kata Kayla sambil menatapku tak berkedip. Tatapan dari sepasang mata yang indah yang mengharapkan cinta masa depannya bisa terwujud.

“Mas Hen, terimakasih ya sudah mau berteman denganku. Aku merasakan rasa nyaman selalu berada di sisimu. Aku selalu berharap Mas Hendar masih terus mau membimbingku menuju kepada kebaikan,” kata Mikayla dengan suara pelan sekali. Kini tatapan mata indahnya mulai berkaca-kaca karena rasa haru dalam hatinya.

Aku masih ingat momen tersebut dan aku memberanikan diri mengusap titik air mata yang mengalir di pipinya. Akupun saat itu menatap sambil membisikan kata-kata semangat kepada Mikayla.

Banyak momen lain yang menunjukkan bahwa Mikayla benar-benar sangat nyaman bersamaku pada setiap kesempatan. Ketika Kayla ada bersamaku, terlihat dirinya begitu hangat dan ceria.

Bahkan Tiffany pernah pula bercerita bahwa sahabatnya kini sudah menemukan jalan baru yang mencerahkan. Tentu saja Tiffany sangat bahagia karena selama ini hanya mendung yang mengurungnya dalam penderitaan yang tragis.

Apakah benar aku sudah mencintai Mikayla. Apakah juga benar Mikayla sudah mulai mencintaiku?

Jika benar bahwa cinta itu sudah ada yang berasal dari dua insan yang berbeda religi dan tradisi, lalu apa namanya cinta yang terbentuk tersebut?

Apakah bisa disebut cinta hitam, yaitu cinta yang masih memiliki kegelapan yang sulit diraba?  Entahlah.

BERSAMBUNG Episode 17.

@hensa.

Tinggalkan Balasan

1 komentar