Novel : Kisah Cinta Jomlo Pesantren (22)

KMAB, Novel127 Dilihat

Ilustrasi cover novel Kisah Cinta Jomlo Pesantren (Foto by Ajinatha). 

Novel Kisah Cinta Jomlo Pesantren ini ditulis khusus dalam rangka mengikuti program KMAB yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan mulai 7 Juli 2022 – 17 Agustus 2022. 

BACA JUGA : Kisah Cinta Jomlo Pesantren (1) 

Episode 22. 

Sore itu baru saja aku menyelesaikan tugas praktek bedah bersama dokter spesialis bedah, dr Ramli.

Hari yang melelahkan usai kegiatan tersebut, rasanya ingin segera saja tiba di rumah dan merebahkan diri.

Sepeda motor bebek Jepang antik itu meluncur di atas jalan layang Pasopati. Suasana sejuk Kota Bandung karena baru saja hujan reda, sangat menyenangkan.

Aku meluncur di tengah lalu lintas yang lancar. Sebuah Jeep tiba-tiba saja menyalip dan memotong ketika aku sampai di jalan turun Pasopati.

Hampir saja aku terjatuh namun tetap saja membuat aku harus menghentikan motorku karena jalan di depanku terhalang mobil itu.

Ada tiga orang turun dari Jeep lalu menghampiriku dan tanpa basa-basi mereka langsung menghajar bertubi-tubi.

Aku hanya bisa menutup wajahku dan encoba menghindari pukulan mereka. Tidak sempat berbuat banyak, selain karena mereka bertubuh besar dan kekar, juga jumlah mereka tiga orang.

Di ruang ICU RS Santo Borromeus aku tidak tahu sudah berapa lama terbaring pingsan. Kata dokter aku pingsan cukup lama karena kepalaku terkena benturan dengan benda keras.

Ada orang yang membawaku ke RS Santo Borromeus yang jaraknya tidak jauh dari tempat kejadian itu.

Dalam keadaan terbaring lemah aku masih sempat berpikir tentang kekhawatiran dan kecemasan Mikayla yang pernah dikatakannya padaku.

Ternyata itu kini terbukti. Aku harus terbaring di Rumah Sakit dengan luka-luka yang cukup serius.

Siapakah orang-orang kasar dengan tubuh kekar yang menghajarku di ujung jalan Pasopati itu? Apakah ini orang-orang suruhan dari Omen, mahasiswa Kimia teman Mikayla?

Aku belum memastikan siapa di belakang peristiwa ini. Namun yang jelas kejadian ini ada hubungannya dengan Mikayla. Karena selama ini aku tidak pernah memiliki musuh.

Kini aku yang berbalik merasa khawatir dan cemas dengan nasib Mikayla yang hingga saat ini seperti hilang tanpa berita.

Sungguh aku merasa khawatir namun saat ini belum bisa berbuat apa-apa. Saat ini yang masih ada dalam pikiranku adalah Mikayla yang seakan terputus komunikasi. Kemanakah kamu Mikyala?

BERSAMBUNG Episode 23. 

@hensa.

Tinggalkan Balasan