Cerbung ini khusus persembahan penulis untuk mereka para mahasiswa. Namun juga untuk mereka yang masih berjiwa muda.
EMPAT PULUH SATU
Gadis yang kucinta ini, bergegas menuju gerbang keberangkatan penerbangan Brisbane.
Kulihat dari jauh Aini berbalik sambil melambai-lambaikan tangannya kemudian berlalu memunggungiku. Aku hanya bisa memandangnya dengan tatapan kosong.
“Aini, aku mencintaimu,” suaraku perlahan seperti berbisik.
Akhirnya keluar juga kata-kata itu tapi gadis itu kini sudah tidak berada di sisiku lagi. Pesawat terbang itu telah membawanya pergi jauh menembus awan sementara aku masih termangu memunguti rindu-rinduku dan cinta yang berserakan di lantai Bandara Soetta.
Sebuah kata cinta sudah terucap namun hanya Allah yang tahu maka biarkanlah aku mencurahkan isi hatiku kepada Allah. Tiada tempat sebaik-baik tempat selain berada bersama Allah.
Aku masih sempat menatap Airbus A 330 itu lepas landas. Di dalamnya ada Aini Mardiyah membawa seluruh cintaku seluruh rinduku. Entah harus berapa lama aku bisa mendapatkan kembali cintaku yang hilang.
Ya Allah, aku pernah berkata bahwa
semua cinta dan segala cinta
adalah milikMu bukan milikku,
bukan milik siapa-siapa.
Maka aku sangat takut berdosa,
jika aku mencintainya,
bukan karena aku mencintaiMu.
Aku tanam budi dihatinya.
Tidak kukotori dengan pamrih.
Biarkan tetap putih
hingga akhir nanti.
Ya Allah, cinta adalah rahasia besar milikMu,
berilah aku kekuatan untuk memahaminya.
Aku mohon perlindungan hati ini,
dari kejahatan diriku sendiri.
Aku bersimpuh bersimbah peluh.
Aku berdoa tengadah,
beriring gundah, bergenggam resah.
Aku berlutut berpangku takut.
Aku berjalan tertatih dan terjatuh.
Hanya untuk menggapai cintaMu.
Ilustrasi Foto by Pixabay.
Teman-teman bagi penggemar novel atau cerbung sila baca novel di bawah ini, klik saja tautannya.
1 komentar