PART.2 .PERTEMUAN DENGAN PANGLIMA SEPUH SRIWIJAYA (lanjutan)
Satu sosok kakek-kakek dan satunya sosok seorang perempuan cantik,semua praktisi alternatif di suruh berhenti mencoba mengobatiku kalau tidak mereka akan di celakai kedua sosok tersebut minimal kalau ada kemampuan mereka akan bertempur secara gaib,dan rata-rata mereka mundur cari aman, biasanya keesokan harinya mereka langsung memberi kabar tidak bisa melanjutkan pengobatan karena ada yang marah katanya.
Sepertinya benar,sampai akhirnya aku berfikir mungkinkah kedua orang itu adalah seruni dan kakekku? Bagaimana caranya aku bisa menemui mereka untuk langsung bertanya tentang semua ini. Beberapa hari aku berfikir tentang mereka kucoba berniat sebelum tidur agar mereka mau menemuiku lewat mimpi,seperti petunjuk yang pernah di berikan oleh salah satu orang pintar yang mengobatiku.
Tapi sia-sia tiga malam itu aku lakukan sosok ghaib itu tidak kunjung datang.Teringatlah aku pesan mas ali untuk menghubungi seseorang,malam itu langsung aku ambil hp ku dan kutelpon orang itu. Ternyata dia adalah seorang TNI yang masih aktif,kuperkenalkan diri, dan kuceritakan masalah yang menimpaku, dan kusampaikan pula pesan dari sahabatnya.
Ternyata dia berasal dari daerahku jadi perbincangan kami terasa akrab seperti kakak dan adik,dia juga banyak cerita tentang pengalamanya di dunia spiritual,sampai dia diberi gelar oleh ghaib nusantara dan raja kerajaan sriwijaya yaitu dengan gelar Panglima sepuh sriwijaya dan di tanah jawa diberi gelar oleh para wali sebagai Arya wardin Notonegoro,sedangkan nama aslinya adalah Wardin,sepak terjangnya di dunia ghaib nusantara sudah tidak di ragukan lagi.
Kembali ke masalahku,setelah beliau berkomukasi dengan gaib,ternyata benar dua sosok yang dimaksud adalah seruni dan kakekku,mereka sengaja menyumbat syaraf dan aliran cakraku di dalam darah,untuk memberiku pertanda segera melakukan penggemblengan spiritual dan menggiring aku pada pembimbingku yang sebenarnya yaitu Panglima sepuh sriwijaya.
Beliau mengatakan “sudah saatnya aku turun gunung” untuk penggemblengan gaib,membuka semua yang sudah dititipkan kedalam tubuhku waktu aku berzikir 3 malam itu,dan menggali semua potensi kesupranaturalanku,serta semua persiapan dan perlengkapan untuk terjun kedunia supranatural untuk mengemban misi-misi spiritual seperti yang di emban para leluhurku terdahulu.Karena itu aku di suruh untuk bersiap secara lahir dan bathin menjadi seorang spiritual.
Singkat cerita diapun tidak berani untuk menjadi seorang guru untukku,dia hanya berposisi sebagai penyampai pesan gaib yang nantinya ditujukan untukku,sekaligus sebagai penerjemah ilham atau pertanda yang datang padaku,memang sih komunikasi ghaib rata-rata berbentuk kias atau pertanda,jadi supaya tidak salah arti dan tujuan maka harus ada pembimbing yang ahli dalam rangka menelaah kias dan pertanda tersebut.
Perintah pertama adalah aku harus melakukan tirakat berpuasa selama 7 hari (puasa mutih tanpa memakan sesuatu yang berunsur bernyawa),setiap malam aku harus kembali duduk berzikir atau wirid,aku diharuskan mencari literatur pengetahuan tentang ilmu Tauhid,dan semua ilmu yang menerangkan tentang hakikatnya berserah diri kepada tuhan yang maha esa. singkat cerita berbagai pengalaman supranatural kualami selama 7 hari itu.
Setelah selesai aku di suruh untuk berziarah ke makam leluhurku yaitu makam Raja kerajaan sungai serut bengkulu makam “paduka baginda maharaja sakti bengkulu dan kanjeng putri Gading cempaka”
Sore itu tepat pada sore jum’at aku datang berziarah ke makam tersebut,alangkah terkejutnya aku, secara kasat mata sesampai di depan komplek pemakaman itu aku sudah di sambut oleh beberapa orang prajurit yang memakai pakaian punggawa kerajaan zaman dulu,aku di sambut dengan suara gendang serunai lagi,tapi kali ini tidak ada arena pertarungan,aku langsung dibawa kesebuah balai dan menghadap kepada “seorang raja dan ratu, dalam hati aku berkata inikah leluhurku Paduka baginda maharaja sakti dan putri gading cempaka?
Didepan mereka aku di siram dengan air bunga tapi hanya sebatas percikan,kemudian sang raja itu mengangkat tanganya dan tiba-tiba…blass…ada sebuah keris berwarna emas di tangannya lalu keris itu terbang ke arahku dan berubah berwujud seperti seekor ular naga bersayap,dan tiba-tiba ular itu langsung meluncur cepat kearahku serasa aku akan ditelanya mentah-mentah.
Dan setelah pas di atasku ular itu berubah menjadi sosok cahaya warna kuning dan masuk menembus kepalaku sampai ke pinggangku,aku merasakan kalau ada suatu benda keras yang tertancap di tulang belakangku yang menimbulkan rasa pegal dan kaku di belakangku,semakin lama rasa pegal dan kaku itu semakin hilang dan aku kembali duduk bersila.
Belumpun sempat aku berpikir putri yang disamping raja sudah melemparkan sebuah sinar berwarna biru berbentuk seperti gear sepeda memutar kencang kearahku dan pas masuk mengenai dadaku.
Setelah itu sang raja pun berkata “anakku sekarang engkau adalah kesatria bengkulu,pergunakanlah senjata dan ilmu yang telah kami titipkan padamu,engkaulah salah satu pemegang pusaka kami dan sinar biru itu adalah cahaya “ajian kala cakra” yang nantinya akan menjadi pelindung badanmu”
“Kau akan bisa menundukkan semua mahluk sebangsa kami dan manusia sekalipun,tapi ingat jangan sekali-kali kau gunakan untuk menganiaya bangsa kami,jika nanti engkau dalam sebuah pertempuran maka berwasilah lah kami akan datang membantumu”seperti itulah pesannya.
Tanpa kusadari di belakang singgasana raja dari tadi ada dua sosok yang kukenal yaitu seruni dan kakekku, melihatku dengan penuh kebanggaan,tapi seruni hanya tersenyum saja,pikirku senyum itu lagi…aduh..!.kenapa jika ada seruni pikiranku selalu konyol,hilang jiwa ksatriaku jika sudah berhadapan dengan dia.
Singkat cerita setelah acara itu akupun pamit pulang dan di antar oleh seruni dan kakekku sampai kedepan gerbang istana sesaat aku menoleh alangkah kagetnya ternyata yang kulihat hanyalah sebuah komplek pemakaman tua yang di tengahnya ada sebuah altar balai bundar tempat para peziarah beristirahat,agh…. sudahlah aku tidak mau memikirkan itu,toh ini semua berhubungan dengan dunia gaib jadi apa saja yang tidak bisa di logika bisa terjadi.
Akupun menghidupkan motor lalu putar arah pulang,…eh aku lupa seruni kemana ya kok ga ada padahal aku berharap dia naik sepeda motorku,tapi nanti jika ada yang melihat aneh juga ya.. dengan pakaiannya seperti itu,mungkin ada baiknya dia hanya berada di cupunya dalam tas sandangku,hanya selang 3 hari dari pulangnya aku berziarah penyakitku mulai berkurang,kakiku sudah normal lagi,strokku sudah hilang.
“Alhamdulillah ya Allah engkau telah mencabut penyakitku,sungguh tiada daya dan upaya melainkan kehendak engkau yang maha pemurah dan bijaksana”.
Mulai dari sini berbagai kejadian yang tidak termakan logika terjadi pada diriku,hal-hal yang bersifat ghaib kental melekat pada diriku. Aku menjadi sangat sensitif terhadap energi-energi ghaib,menurut penjelasan panglima sepuh sriwijaya itu efek dari terbukanya seluruh indera bathinku.
Dan bersiaplah untuk pertualangan di dimensi astral berikutnya yang akan penuh dengan sesuatu yang tinggi dan dalam.