PART.2.
PERTEMUAN DENGAN PANGLIMA SEPUH SRIWIJAYA
“Jiwaku telah menerima semua bentuk keikhlasan,jiwaku adalah savana yang terbentang,sukmaku adalah adalah matahari bagi bumi,air bagi lautan,bintang bagi langit,Kalbuku adalah altar bagi cahaya-cahaya lembut yang menyinari alam gelapku,agamaku adalah cinta,cintaku kepada sang pemilik cinta,aku akan berjalan kearah cinta yang aku imani” (Hetlan.S.SP)
Lama setelah kejadian malam itu,aku ingat pesan terakhir dari mas ali,kalau dia hanya hanya bertugas untuk membuka yang ada pada diriku yang selama ini terpendam. Beliau tidak berhak untuk menjadi guruku,karena aku adalah keturunan sumatera asli maka orang sumateralah yang akan melanjutkan penggemblengan potensi spiritualku,dia memberikan nomor Handphone seseorang yang harus aku hubungi orang itu adalah temannya sendiri yang memang juga seorang supranatural asal sumatera,dia tinggal di propinsi Jambi.
Satu tahun berlalu,Saat itu aku dan istri beserta anakku sudah tidak tinggal di rumah perumnas yang dulu, dikarenakan istriku tidak betah karena katanya rumahnya terlalu kecil dan sumpek dia ingin tinggal di rumah yang gedean dikit,tapi bukan perumnas lagi,karena itu kami pindah dan membangun rumah yang baru,kearah tengah kota bengkulu. Dirumah baru inilah pertualangan ku kembali di mulai.
Entah kenapa di rumah kami yang baru aku langsung terkena sakit,aku terkena struk,dari paha sampai kaki ku bengkak sampai celana panjang ku tak bisa kupakai,dari gejala penyakitku menunjukkan kalau aku terkena gagal ginjal.
Lama sakit ini kubiarkan aku tidak pergi berobat ke medis atau pun alternatif setiap di suruh cek up oleh istri aku tidak pernah hiraukan,bukan masalah karena tdk ada uang,toh.. pengobatan kami sekeluarga sudah di tanggung PT.askes karena istriku seorang pegawai negeri. tapi ntah rasanya hati tidak mau menuruti saran istri ataupun keluargaku.
Akhirnya sampailah istri ketitik puncak kekesalannya,akupun terpaksa mengikutinya pergi kerumah sakit untuk cek up penyakit dalam,darah dan urinku di ambil untuk di bawa ke laboraturium rumah sakit,sekitar 2 jam kami menunggu hasilnya,kemudian kami dipanggil oleh dokter yang menangani hasil lab tadi,dokter menjelaskan organ dalam ku terutama ginjal semua positif dan baik-baik saja,secara medis aku tidak sakit apa-apa. Lalu dokter menyarankan untuk coba cari alternatif siapa tahu ada yang bisa membantu.
Setelah pulang aku langsung mencari info orang-orang yang membuka pengobatan alternatif yang bisa aku jangkau,singkat cerita setiap dukun,kiyai,ustad,ataupun para normal lainnya,mungkin ada berjumlah 10 orang yang sudah kutemui,rata-rata mereka mengatakan setiap malam pertama mencoba mengobatiku setelah mereka tidur mereka semua di datangi oleh 2 orang gaib. Putus asa dan pasrah sudah mulai tumbuh di fikiranku,penyakitku tidak ditemukan obatnya. Usaha medis dan non medis hasilnya sama tidak memuaskan bagiku.
“Tapi siapakah sosok ghaib itu”,rasa penasaran mulai timbul di benakku.hmmm…mungkin merekalah yang menjadi penyebab sakitku ini,atau bisa jadi mereka yang mempunyai obatnya”
Bersambung…