KMAA 1: BELAJAR DARI EMBUN PAGI (1)

Tidak selamanya hidup ini indah.

Kadang Allah menyapa kita melalui derita

Bukan karena benci, tapi karena Allah sayang sama kita

 

Benar sekali nasihat di atas. Kita tentu merasa bahwa hidup ini tak selamanya indah. Kadang kita merasa menderita. Bahkan, merasa amat menderita. Atau bisa jadi merasa yang paling menderita. Padahal, sebenarnya tidak demikian adanya.

Jangan kira orang yang kita lihat selalu tersenyum itu dirinya tak pernah menderita. Bisa jadi dia terlalu pintar menyimpan derita di depan kita. Mungkin, dia menangis terisak-isak ketika mengadukan nasibnya dan bercengkerama di hadapan Sang Maha Pencipta. Mungkin dia merasa lega ketika menghiba di hadapan Sang Maha Penguasa. Akan tetapi, dia sanggup tersenyum di hadapan hamba-Nya dan tidak meminta belas kasihan kepasa sang hamba.

 

Mungkin kita mudah bersyukur ketika mendapat nikmat dari Allah

Tapi kebanyakan kita enggan bersyukur ketika mendapat cobaan dari Allah

 

“Lagi-lagi ini aku banget,” katanya dalam hati. Mengapa tulisan-tulisan itu selalu menyindirku? Lisna bergumam. Mengapa rasanya tulisan itu sengaja ditujukan kepadaku? Terkadang aku mudah bersyukur ketika mendapat nikmat dan enggan bersyukur ketika mendapat cobaan. Bahkan, Ketika mendapat cobaan menangis di hadapan makhluk-Nya demi meminta belas kasihan. Mulai detik ini dia akan mengubah pola pikir. Harusnya hanya meminta belas kasihan kepada Sang Maha Pencipta. Tidak kepada sesama hamba.

 

#KMAA 1

Tinggalkan Balasan

2 komentar