Menulis Spontan Tanpa Menunggu Ide Datang

Gaya Hidup, Hobi297 Dilihat

 

Apa yang terlintas dalam pikiran saat ini ketika hasrat menulis menggelegak, buka laptop, buka word dan menulis sesukanya. Benarkah hidup dan menulis itu tanpa konsep. Tidak juga hidup mesti terencana dan menulis itu konsep. Lalu bagaimana bisa menghasilkan ide dan lancar menulis. Kunci awalnya adalah membaca.

Membaca dan Menulis itu Satu Paket

Membaca apa saja, menyerap apa saja. Masukkan dalam memori, tetapi tidak usah dihapalkan. Endapkan saja karena suatu saat bacaan- bacaan itu akan memberi banyak ide. Banyak hal bisa ditulis, bahkan yang remeh temehpun bisa ditulis. Yang sederhana bisa jadi luar biasa, tetapi ide yang terlalu tinggi kadang hanyalah sebuah gula- gula. Pada akhirnya hanyalah khayalan yang tidak tentu terwujud.

Tuliskan apa yang perlu ditulis, tidak perlu membuka catatan tentang bagaimana teori menulis, sebab jika lama mempelajarinya keburu idenya hilang. Bagaimana kalau susunan katanya amburadul, biarkan saja yang penting semua ide yang ada di kepala bisa dikeluarkan dan ditulis. Menulis itu tidak harus menunggu mood dan ide datang. Tulis langsung dan biarkan tulisan apa adanya sesuai yang spontan lahir dan mengalir dari tiap paragraf.

Sudah berapa lama kamu menulis? apakah pengalaman yang bisa diceritakan menyangkut pengalamanmu menulis? Apakah sebegitu sulitnya mengarang bagi mereka yang baru mulai menulis? Bagaimana bisa menulis cepat dan ide mengalir tanpa henti.

Untuk menjawab pertanyaan itu aku akan memaparkan semampu ingatan. Awal mula menulis adalah saat aku jatuh cinta. Seseorang telah mendorongku untuk mengungkapkan perasaan. Susahnya aku bukan seorang yang pandai berkata- kata apalagi merayu. Dihadapannya saja tiba – tiba mulut seperti terkunci dan kata – kata yang sudah direncakan bisa lenyap. Akhirnya segala rencana buyar dan aku hanya masgul menyesali peristiwa yang telah berlalu.

Lalu akupun mencoba membuat catatan kecil, puisi singkat. Pada tahapan awal kata- kata itu terasa aneh dan banyak hal diulang- ulang, tidak mengalir dan kalimatnya kacau. Tidak apa itu sebuah pengalaman, dan bukankah menulis itu sebuah proses. Pelan  pelan kata – kata rancu dapat koreksi, lalu muncul kalimat spontan yang mulai runtut dan tertata. Selanjutnya hati senang dan semangat menulis menjadi kunci untuk masuk dalam gerbang bernama literasi.

Jatuh cinta bisa membuat seseorang yang bukan siapa – siapa tiba – tiba menjadi penyair jempolan, kata- kata mengalir dari imajinasi cinta yang tidak tahu kenapa bisa melahirkan kata- kata indah. Entah ada sel apakah yang membuat bangunan otak dipenuhi oleh kata- kata elok. Dan itu menjadi awal aku suka menulis. Selanjutnya aku perlu banyak membaca. Memahami banyak kata dan melahap cerita pendek, novel, puisi dan bacaan ringan yang menjadi teman seperjalanan dalam kisah awal seorang penulis.

Jam terbang dan ribuan bahkan jutaan kata yang sudah terangkai dinikmati sebagai sebuah proses perjalanan panjang. Konsistensi membantu memperoleh jalan untuk melahirkan kata- kata tanpa tersendat. Tentunya harus selalu didukung oleh hausnya seorang penulis untuk membaca, membaca dan membaca, perpetualang dan terus belajar dari kehidupan.

Meresapi kegagalan, meresapi kebahagiaan, meresapi kesedihan, menikmati alur hidup yang serba tidak terduga. Sengkarut kehidupan dan tantangan hubungan percintaan serta ujian kehidupan manusia menjadi bahan matang tulisan yang mampu membentuk karakter.

Setiap Tulisan itu Unik

Setiap tulisan terasa unik karena hasil pengalaman, hasil sharing. Tidak ada pengalaman yang bisa sama persis antara satu manusia dengan manusia lainnya. Maka tulisan apapun akan menjadi bahan berharga  bagi manusia lainnya sebab setiap manusia itu unik adanya.

Itulah tiba – tiba saja aku menemukan ide bagaimana bisa menyusun kata dengan spontanitas. Awal mulanya selintas terasa membingungkan, apa sih sebenarnya yang ingin kutulis, ternyata jika percaya maka berbagai ide akan datang dengan sendirinya.

Tersenyum saja, dan bekerjalah. Menulis saja tanpa banyak cingcong. Hadapi laptop dan jari bergeraklah. Anggaplah tulisan yang mengalir itu sebagai irama, kamu menikmatinya seperti alunan musik yang menenangkan. Menulis itu menenangkan sekaligus mengasyikkan.

Semoga tulisan sederhana ini memberi semangat bagi anda yang mencoba memulai mencintai dunia tulis menulis, tidak ada rumusan dan tips pasti bagaimana bisa canggih atau piawai menulis. Terpenting ada langsung bergerak dan hanya satu kuncinya untuk bisa lancar dalam mengungkapkan ide. Praktek dengan menggunakan prinsip menulis, menulis, dan menulis. Lebih lancar lagi jika andapun hobi membaca dan selalu haus pengetahuan. Dijamin tulisan anda semakin berkualitas.

Menulis saja menyertakan hati dan pikiran, Satu gerak satu irama. Kemudikan pikiran untuk fokus melahirkan kata demi kata, kalimat demi kalimat dan paragraf demi paragraf. Berhenti dengan sebuah titik kesimpulan dan harapan atas sebuah karya yang sudah tercipta. Kunci dengan kata – kata manis yang akan dikenang oleh pembaca. Sebuah Quote yang akan selalu dikenang sebagai sebuah kunci dalam memahami keragaman. Semoga berguna.

 

Tinggalkan Balasan