MY FIRST CAKE

Memasak adalah suatu kegiatan yang identik dengan kaum wanita. Suka atau tidak suka memasak, memaksa wanita untuk tetap bisa melakukannya. Hal ini tak lepas dari kodrat wanita sebagai ibu rumah tangga. Apapun pekerjaan diluar rumah, di rumah tetaplah seorang ibu rumah tangga yang harus mengurus rumah, mengurus anak, menyiapkan makanan dan beberes rumah.
Semasa SMA adalah terakhir kalinya aku belajar memasak. Seminggu sekali aku belajar memasak dengan dipandu oleh ibu. Hanya di hari libur saja aku belajar memasak. Karena di hari lain, aku harus fokus belajar dan belajar agar nilaiku tetap bagus. Apabila nilaiku bagus, maka beasiswaku akan terus berlanjut. Alhamdulillah dulu aku mendapatkan beasiswa prestasi sejak SMP.
Berbagai jenis sayuran aku pelajari. Memasak sayur sop adalah kesukaanku. Karena relatif cepat dan mudah sekali. Meskipun baru taraf belajar memasak, aku harus memasak dalam porsi yang banyak. Aku terlahir sebagai anak ke 5 dari 6 bersaudara. Jadi kami adalah keluarga besar. Masakanku termasuk lumayan. Itu menurut saudara-saudaraku dan orangtuaku. Beragam jenis masakan dari yang bersantan, kering, dan kuah bening aku buat.
Suatu hari aku bilang kepada ibuku bahwa aku ingin membuat kue. Apa saja yang harus dipersiapkan? Begitu tanyaku pada ibu. Ibu mengatakan kalau ibu tidak bisa memasak kue. Sehingga tidak bisa mengajariku. Alat-alat untuk membuat kue pun tak punya. Seandainya aku terlahir di jaman millenial, mungkin semua itu tidak menjadi masalah buatku. Aku bisa mencari di google tentang berbagai resep membuat kue.
Setelah lulus SMA aku tidak lagi belajar memasak. Walaupun hari libur, aku gunakan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah yang cukup banyak menyita waktu. Perkuliahan yang kujalani memiliki jadwal yang cukup padat. Melihat aku yang sangat fokus kuliah membuat ibu tidak tega untuk memintaku memasak saat libur kuliah. Aku sendiri juga ingin terus meningkatkan nilai IPK ku agar beasiswaku terus berlanjut. Yaaa…saat kuliahpun aku masih mendapatkan beasiswa prestasi. Setelah lulus kuliah aku merantau dan bekerja di Serang Banten. Di perantauan ini aku menemukan jodohku.
Setelah menikah, aku menjalani hari-hariku sebagai ibu rumah tangga yang harus menyiapkan makan setiap hari untuk anak-anak dan suami. Berbagai resep yang ada di google aku coba. Hingga suatu hari kakak iparku datang dengan membawa pisang ambon cukup banyak. Kakak iparku rupanya sedang panen pisang. Alhamdulillah rejeki. Pisang itu sebagian kubagi-bagikan ke tetangga dan kubawa ke tempat kerjaku. Melihat pisang diatas meja makan, aku menjadi teringat waktu SMA saat keinginanku membuat kue tak terlaksana. Aku coba browsing di internet tentang cara membuat kue bolu pisang sederhana dengan alat seadanya. Banyak sekali rupanya resep bolu pisang. Aku memcoba salah satu resepnya dan wow….bentuknya bulat mengembang tetapi tidak bantat. Kuenya lembut dan manis. Anak-anakku pun suka. Itulah kue hasil karya pertamaku di usia 43 tahun. Tak ada kata terlambat untuk belajar.

By KUSRINAWATI

Tinggalkan Balasan