Derai Air Mata
Bibirmu berucap sepatah kata
Mampu menusuk hati
Sakit dan perih
Terasa terhina
Aku meradang
Merana
Pedih
Perih
Berusaha bersabar
Menata ruang hati
Agar tidak peduli
Tetapi sembilu
Masih tertancap
Luka semakin menganga
Derai air mata yang hampir tumpah
Tergenang dan tertahan
Ruang rasa hanya bisa berteriak
Namun suara tercekat
Derita melekat
Menunggu maaf darimu
Aku mengharapkan mentari hadir
Menenggelamkan kelam dan getir
Rembulan meredup
Memancarkan hati yang terluka
Saat ini masih menggantung
Kubiarkan waktu berlalu
Aku berusaha tetap tegar
Mengusir kejenuhan
Agar senja berikutnya
Suram berubah menjadi riang
Telah dipatahkan oleh kasih
Hanya saja luka telah terukir
Mungkin berjalannya waktu pelan-pelan sirna
Erina Purba
Bekasi, 31082021
Menulis ke-4
Semoga segera sirna derai air mata dan luka.
Salam literasi bu ester
Terimakasih mba Dewi