Rinai dalam Kenangan

Sumber gambar

https://pin.it/4J4DknH

Rinai dalam Kenangan

Ketika sunyi menghampiri
Aku teringat rinai
Rintik-rintik perlahan-lahan membasahi bumi
Aku menunggu dengan gelisah
Dengan segala resah

Rembulan masih tersenyum
Menyinari pekatnya malam
Menit berganti dengan jam
Jalanan setapak dihiasi lampu temaram

Rinai masih setia
Menambah suasana gundah
Yang ditunggu belum kembali
Apakah dia tersesat?

Di bawah aroma kopi
Mereka masih berkencan
Hingga lupa pulang

Lama aku menanti
Menunggunya hingga hati letih
Penghuni rumah mencari
Dimanakah wanita aroma kopi itu berada?

Kecintaannya terhadap mahluk bernama kopi
Membuat dia lupa jalan pulang
Dengan kasih tak terbatas dibelai dan disayang tanpa sadar mentari mulai tenggelam

Pekat malam menemani langkah kaki wanita perkasa
Rembulan tetap setia menerangi derap langkahnya
Kekasihnya yang beraroma itu setia menemani jejak kaki yang menapak perlahan

Jurang terjal kecewa
Tak bisa berjumpa dengan perempuan perkasa itu

Hujan masih gerimis
Langkah kaki tua perkasa
Tiba dengan gemetar
Kekasih jiwanya menyambutnya dengan pelukan hangat
Sehangat secangkir kopi

Bekasi, 20092020

Sudah ditulis di blog Secangkir Kopi Bersama

Menulis ke-13

Tinggalkan Balasan

2 komentar