Oase Ramadhan Hari Ke 18 ” Antara Tobat Dan Istigfar”

“Sesungguhnya, Allah Bersenandung Dalam Lubuk Hatiku, Dan Aku Beristigfar Kepada Allah Sehari Seratus Kali” (HR. Muslim).

Dua hari lagi, pengampunan Allah di sepuluh hari kedua bulan suci Ramadhan akan segera berlalu. Tobat dan istigfar yang kita kerjakan dengan penuh keyakinan dan pengharapan hanya kepada Allah, semoga mendapat tempat yang mulia di sisi Allah, Sang Maha Pemurah dan Maha Penerima Tobat.

Tobat bukanlah istigfar, karena istigfar merupakan ucapan dan perbuatan dari seluruh anggota tubuh dengan menghadirkan hati semata mata karena Allah. Pada setiap kalimat istigfar terdapat sepuluh kebaikan bahkan dilipatgandakan sampai tujuh ratus kali lipat, bagi siapa saja yang Allah kehendaki.

Sedangkan tobat, memiliki syarat , tata cara, rukun dan hasil yang dikehendaki oleh Allah bagi siapa saja yang mau bertobat dan mengharap cinta Allah Azza Wajalla. Sebab, Allah tidak mengatakan “sesungguhnya Allah mencintai orang yang beritigfar”. Akan tetapi, Allah mengatakan “Sesungguhnya Allah mencintai orang orang yang bertobat dan menyukai orang yang mensucikan diri” (QS.Al Baqarah : 222).

Tobat adalah salah satu bagian dari perjalanan menuju cinta Allah SWT. Karena itu, tobat mempunyai syarat, makna dan aturan yang harus dipenuhi bagi orang yang bertobat. Sebagian manusia bertobat karena keburukan dan kemaksiatan, sebagian yang lain tobat karena kelalaiannya, sebagian yang lain karena kedudukan tinggi dan kemuliaannya didunia dan sebagian yang lain tobat karena ketaatannya.

Setiap orang, dengan segala profesi dan kedudukannya tidak luput dari salah dan lalai. Salah dalam keburukan maupun salah dalam ketaatan. Sebab, hati seringkali tertutup oleh kebohongan, kedudukan dan syahwat, menyebabkan kelalaian dalam mengingat Allah.

Rasulullah menjelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa ”Sesungguhnya orang mukmin apabila dia berdosa maka terdapat bintik hitam dalam hatinya. Jika ia bertobat dan beristigfar maka hatinya akan dibersihkan seperti semula. Jika ia kembali berbuat demikian, maka dosa itu akan bertambah sehingga hatinya terikat dengan dosa itu. Maka yang demikian itu adalah penutup hidayah Allah. Firman Allah dalam surat Al Mutaffifin ayat 15 menjelaskan tentang hal tersebut yaitu “Sekali kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar benar terhalang dari melihat Tuhan mereka”.

Para ahli sufi mengatakan bahwa “Barang siapa yang bertobat atas keburukan dan kemaksiatan yang dilakukan dan berjanji tidak akan mengulanginya, maka Allah akan memberikan cahaya kebaikan dalam hatinya. Dan siapa saja yang selalu bertobat atas segala tingkah laku dan perbuatannya, merekalah orang orang yang mendapatkan kedudukan yang paling tinggi disisi Allah”.

Orang orang yang beriman, selalu berusaha mengubah dirinya menjadi lebih baik, bersungguh sungguh untuk meninggalkan segala larangan Allah dan mengerjakan segala yang diprintahkan Allah.

Untuk itu, pada sisa dua hari sepuluh hari pertengahan di bulan Ramadhan ini, kita Niat sungguh sunguh bertobat kepada Allah dengan banyak banyak beristigfar, mensucikan diri dari segala dosa dan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Sebab, Allah menyukai orang orang yang bertobat dan selalu mensucikan diri.

Semoga Bermanfaat….
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga Puasa Kita Diterima Oleh Allah SWT
Aamiin Ya Rabbal’alamiin

Tinggalkan Balasan