PADA artikel berjudul ‘Hikmah Pagi: Tanda Seseorang Mendapat Malam Lailatul Qadar’ yang diposting hajinews.id hari Rabu (28/04/2021) ini situs itu mengulas info tentang lailatur qadar. Mumpung kita sudah berada pada hari yang ke-16 Ramadhan 1442 tahun ini terasa penting juga mengulang-ulang baca artikel ini. Saya ulang catat di sini untuk dapat saling berbagi materi yang menurut saya penting ini.
Kita tahu bahwa semua orang pasti mengharapkan mendapat malam lailatul qadar pada hari-hari terakhir di bulan Ramadhan. Sebagai satu malam yang dimuliakan Allah dengan status ‘lebih baik’ dari hitungan seribu bulan (biasa) pastilah muslim ingin sekali mendapatkannya. Tapi apakah kita akan diberikan Allah? Minimal kita memahami tanda-tnadanya.
Tidak ada yang mengetahui bahwa seseorang itu mendapatkannya atau tidak. Juga tidak ada yang akan mengetahui kapan pastinya malam lailatul qadar datang. Apakah dia ada pada awal bulan, pertengahan bulan atau di akhir bulan Ramadhan. Namun umat manusia berkesempatan membaca tanda-tanda saat datangnya malam lailatul qadar. Para ulama juga memberikan beberapa petunjuk kemungkinan turunnya malam lailatur qodr.
Selain penjelasan secara umum sebagaimana dikatakan dalam Alquran, para ulama juga memberikan uraian-uraian perihal lailatul qodar. Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan karena mampu membawa seorang hamba mencapai ketakwaan yang hakiki. Dengan statusnya yang lebih baik dari pada hitungan 1000 bulan (biasa) tentu saja satu malam itu menjadi harapan setiap hamba Allah, khususnya untuk beribadah.
Oleh karena itu para ustaz mengingatkan agar umat melakukan amalan dan ibadah yang diarahkan Allah agar kita bisa mendapatkan malam lailatul qadar dengan segala keberkahannya. Sebagaimana diulas hajinews.id dengan mengutip situs nu.or.id yang menyitir buku M. Quraish Shihab berjudul ‘Membumikan Alquran’ menjelaskan bahwa agar seseorang mendapatkan lailatur qadar maka persiapannya hendaklah dimulai sejak awal Ramadhan. Tidak semata di tengah atau di akhir Ramadhan saja.
Seorang hamba sesungguhnya bisa mempersiapkan diri sejak awal Ramadhan tiba. Hal ini menunjukkan bahwa kebaikan adalah hal yang bersifat terus menerus dan akan berdampak terhadap kehidupan di masa yang akan datang. Maka seorang hamba yang ingin mendapat malam lailatul qadar harus memiliki upaya yang bersifat aktif, bahkan ikhtiar kebaikan diusahakan sejak awal Ramadhan.
Al-Quran menyatakan bahwa dalam malam lailatul qadar, Malaikat akan turun ke bumi (QS Al-Qadr: 4). dan ketika Malaikat turun dan mengunjungi seseorang, Malaikat menyatakan senang melihat kebaikan tersebut. Firman allah, “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS Al-Qadr: 4) adalah salah satu yang dapat menjadi tanda.
Adapun tanda lainnya adalah bahwa di malam lailatul qadar ada kedamaian sampai fajar sebagaimana dijelaskan alquran Alqodr ayat 5 itu. Maksud damai itu adalah damai dengan diri dan damai dengan orang lain. ‘salaamun hiya hatta mathla’il fajri’. “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadr: 5)
Secara singkat, pertanda orang yang mendapatkan malam lailatul qadar ialah kebaikannya terus meningkat dalam kehidupan sehari-hari setelah Ramadhan dan hati juga perilakunya penuh dengan kedamaian.***