Berwisata Pantai Silaturrahim (juga) Tercapai

UNTUK menjalin silaturrahim memang ada banyak cara. Bisa berkumpul dalam satu acara resmi atau acara tidak resmi seumpama kegiatan Maulid Nabi, Israk-Mikraj atau apa saja. Bisa pula sekadar acara ulang tahun atau reunion. Pokoknya ada saja yang bisa dilakukan. Kata peribahasa, Tidak satu jalan ke Roma.

Catatan singkat ini adalah catatan untuk silaturrahim. Setelah dua tahun terkurung di rumah di setiap hari raya, tahun 2022 ini sudah tidak lagi. Idul Fitri 1443 benar-benar berkah bagi muslim yang merayakan Hari Raya bakda Bulan Puasa ini. Kita tidak lagi terpaksa berkurung di rumah atau pertemuan yang dibatasi regulasi protokler kesehatan. Semua itu tersebab covid.

Memanfaatkan kelonggaran protokoler kesehatan dari Pemerintah tahun ini masyarakat berbondong-bondong ke tempat-tempat hiburan atau lokasi wisata. Termasuk ke pantai. Masyarakat di Karimun juga mengisi waktu setelah solat Id atau satu-dua hari setelah solat Id untuk berwisata. Ya berwisata pantai itu.

Saya sendiri bersama isteri dan keluarga besar –ada Mak Mertua, adik-kakak isteri serta anak-anak mereka dan tentu saja anak-cucu saya sendiri– berwisata ke Pantai Pelawan. Salah satu destinasi wisata pantai di Kabupaten Karimun. Di Kabupaten Berazam ini ada beberapa pantai yang selalu ramai dikunjungi wisata. Tidak hanya masyarakat lokal, nasional bahkan masyarakat dunia juga ada yang berkunjung dan menikmati wisata pantai di sini.

Rabu (04/05/2022) 3 Syawal, itu sekitar pukul 10.00 WIB kami bergerak meninggalkan rumah. Menggunakan dua mobil dengan 16 orang anggota keluarga, kami sampai di pantai yang sudah dipadati pengunjung sekitar pukul 10.20. Tidak terlalu lama di jalan karena memang terlalu jauh pantainya dari rumah. Kami memilih sisi kiri pantai yang kebetulan masih ada satu pendopo yang kosong. Kami menempati pendopo itu untuk duduk-duduk dan istirahat. Karena ukurannya yang kecil kami tidak bisa duduk semua di dalamnya. Sebagian kami duduk dan berdiri di luar saja.

Kegiatan inti kami sepenuhnya hanya menikmati suasana pantai yang dipenuhi manusia. Semua pendpo di sepanjang pantai terisi penuh. Di pantainya sendiri juga dipenuhi orang berlalu-lalang menyusuri bibir pantai berpasir putih itu. Dan tentu saja di dalam airnya penuh manusia yang mandi. Anak-anak kecil termasuk yang di rombongan kami juga ikut mandi. Kami yang tua dan dewasa hanya duduk dan berdiri sambil memandang laut dan bibir pantai yang disemuti manusia. Makanan-makanan yang sengaja dibawa dari rumah juga dinikmati sekaligus.

Sesungguhnya bersama-sama di pantai atau di manapun bersempena Hari Raya begini memberi kesempatan kepada kita untuk saling bertemu dengan orang-orang yang kebetulan ikut bersama. Dalam keluarga kami sendiri, terdiri dari empat keluarga yang masing-masing sudah punya rumah sendiri dan berjarak lumayan jauh di antara satu dengan lainnya. Pada kesempatan inilah kami dapat bersama-sama berkumpul. Begitu juga bisa saling bertemu dengan orang lainnya.

Dengan dapat saling bertemu itulah maka silaturrahim pun akan dapat dilaksanakan. Tidak harus menunggu satu acara tertentu seperti momen halal bil halal saja. Pertemuan di lokasi wisata seperti di pantai ini juga kesempatan yang baik untuk memupuk dan melaksanakan silaturrahim.***

*Sudah Dimuat di tanaikarimun.com dan gurusiana.id

Tinggalkan Balasan

1 komentar