Sayur bayam dimakan bang Akum,
Makannya nikmat bersama mentimun,
Saya ucapkan Assalamu’alaikum,
Untuk anda saudara serumpun.
Daun pandan daunlah salam,
Jatuh terserak ikatlah berhimpun,
Kami jawab Waalaikumsalam,
Salam hormat saudara serumpun.
Menenun kain jarumnya patah,
Kain ikatlah dengan tali,
Salam kenal dari Mas Miftah,
Berasal dari Demak kota wali.
Pergi berlibur ke Pulau Bali,
Jangan lupa mampir ke Suwarnabumi,
Kami ucapkan salam kenal kembali,
Senang hati bisa silaturahmi.
Menenun kain dampingi anak bini,
Tenunan selesai ada menanti,
Selamat datang di group ini,
Semoga betah sampai tua nanti.
Ayam bertaji tampaknya tua,
Asyik berkokok bayi terjaga,
Mari mengaji Quran semua,
Kelak menemani sampai surga.
Burung tempua memintal benang,
Sampak lepak membentuk kartun,
Sampai ke tua tetap kukenang,
Namamu bapak popular berpantun.
Asam kandis asam gelugur,
Ketiga asam riang-riang,
Menangis mayat di pintu kubur,
Mengingat badan tidak sembahyang.
Buruk lelayang lalu diberus,
Siap dibawa tampak berbulu;
Segera sembahyang bertaubat terus,
Sebelum nyawa pergi dahulu.
Mendaki ke puncak Himalaya,
Menyelam sampai samudra Atlantik.
Bersama ahli pantun hati bahagia,
Hati siapa yang tak tertatik.
