39. #KMAB, GURU NEGERI SERUMPUN BERPANTUN

KMAB, Literasi, Pantun50 Dilihat

Tanam pandan di kolam ikan,

Harap jaga jangan mati,

Kalau yang lahir telah dikerjakan,

Tentu yang batin akan mengikuti.

 

Malam hari nampak berkabut,

Mengapa sendu malam nan gigil,

Kalam ilahi tak lepas disebut,

Mengape nafsu masih berdegil.

 

Jalan jauh bawalah bekal,

Bekal dibawa berupa ketupat,

Tidaklah ada murid yang nakal,

Hanya belum dapat guru yang tepat.

 

Burung merpati terbangnya malam,

Burung dara terbang ke hulu,

Amal hati di palung terdalam,

Ikhlasnya hamba Tuhan yang tahu.

 

Buah pepaya nampaknya lebat,

Tumbuh pepaya di tengah laman,

Mana dia guru yang tepat,

Susah dicari guru idaman.

 

Ikan tembakul di daun dadap,

Ikan ambil di pulau penyengat,

Memang betul yang tuan cakap,

Berikan kami tanda guru yang tepat.

 

Tidaklah pula ke Tanjung batu,

Kami hanya numpang berjaja,

Tidak lah pula sampai begitu,

Kami hanye bicare saja.

 

Ke Siak membeli tanjak,

Ke Meranti membeli gelas,

Kalau tuan orang yang bijak,

Apa tanda hati yang ikhlas.

 

Daun talas tepi perigi,

Ikan pelata dimasak santan,

Hati ikhlas tak butuh dipuji,

Niat semata karena Tuhan.

 

Bila awak pergi ke pekan,

Beli santan dengan sukun,

Bila awak mengajak rekan,

Ajaklah dengan sebait pantun.

 

Jikalau masuk ke dalam kelas,

Menulis di papan pakailah kapur,

Sulit gambarkan hati yang ikhlas,

Jangan mengeluh banyak bersyukur.

 

Pegi ke pekan membawa minyak,

Angin ribut di Tanjung batu,

Nama rekan terlalu banyak,

Tak cukup sebut satu per satu.

 

Bunga mekar di dalam taman,

Daunnya rimbun amatlah lebat,

Salam kenal abang Sulaiman,

Lewat pantun smoga jadi sahabat.

 

Sudah lama tidak ke dusun,

Rupanya dusun masih yang lama,

Sudah lama  tidak berpantun,

Rupanya pantunmu masih berbisa.

 

Buah naga berwarna merah,

Bawa ke pasar jangan berlari

Belum ada ada dalam sejarah,

Padi berisi tegak berdiri.

Tinggalkan Balasan