Ma’rifat
Dalam sujudku kucari cahaya,
bukan sekadar lafaz di bibir semata.
Kudaki tangga menuju makna,
melepas diri dari dunia fana.
Kusadari Engkau bukan sekadar nama,
bukan hanya ajaran yang kuterima.
Engkau dekat dan tak berjarak,
lebih dekat dari denyut nadi yang berdetak.
Bukan mata yang melihat keagungan-Mu,
tapi hati yang tunduk dalam ketaatan.
Bukan telinga yang mendengar firman-Mu,
tapi jiwa yang larut dalam keagunan-Mu.
Aku hamba yang tiada daya,
Engkaulah pemilik segala.
Saat dunia hilang dalam pandang,
hanya Engkau yang tetap tandang.
Kini kutahu, mengenal-Mu bukan sekadar tahu,
tapi tenggelam dalam samudra restu.
Ma’rifat itu bukan sekadar paham,
tapi menyatu dalam cinta yang dalam.