REMAJA SMART ITU…
REMAJA YANG BISA MENGHARGAI PERBEDAAN
Oleh: Nanang M. Safa
Hei kamu yang memiliki saudara kembar. Kamu pasti punya pengalaman seru dan menarik berkenaan dengan karunia kekembaranmu itu. Atau kamu justru pernah bertukar peran dengan saudara kembarmu itu. Atau banyak orang yang terkecoh, salah panggil, atau salah paham terhadap dirimu lantaran saudara kembarmu yang seharusnya menerima akibat tindakan tersebut, namun justru kamu yang harus menanggung akibatnya.
Tidak enak banget kan rasanya.
Tiap-tiap individu diciptakan berbeda. Bahkan untuk saudara kembar sekalipun. Jika diamati dengan seksama, tetap saja serupa tapi tak sama. Dari sisi penampilan fisik saja pasti sudah berbeda, apalagi dari sisi karakternya. Perbedaan itu merupakan bukti ke-Maha Besaran Sang Pencipta, Allah SWT.
Perbedaan itu indah bagi orang-orang yang bisa menyadarinya. Namun sebaliknya, perbedaan itu celaka bagi orang-orang yang berpandangan sempit dan picik. Perbedaan itu anugerah bagi orang-orang yang bisa menyukurinya. Namun perbedaan itu bencana bagi orang-orang yang mengingkarinya. Coba bayangkan, seandainya saja dunia ini diciptakan seragam, tentu dunia ini akan berjalan monoton, tak ada asyiknya sama sekali.
Bagi remaja smart, dengan adanya perbedaan itu akan memunculkan kreatifitas. Dengan perbedaan itulah akan memunculkan kompetisi positif yang bisa menghasilkan orang-orang hebat di kemudian hari.
Perbedaan akan selalu ada dalam setiap kesempatan. Semakin banyak kegiatan atau komunitas yang kamu ikuti, secara otomatis kamu juga akan semakin sering menemui perbedaan. Perbedaan pendapat, perbedaan sikap, perbedaan perilaku, serta perbedaan dalam menyikapi perbedaan itu sendiri.
Ada remaja yang bisa menyikapi perbedaan secara dewasa, namun ada pula yang menyikapinya secara kekanak-kanakan. Ada remaja yang menyikapi perbedaan dengan cara wajar namun ada pula yang emosional. Kata kunci dalam menyikapi perbedaan adalah toleransi.
Kamu sudah paham kan apa yang dimaksud toleransi?
Toleransi bisa diartikan saling menghormati atau saling menghargai perbedaan yang bertentangan dengan dirimu, baik perbedaan-perbedaan kecil maupun perbedaan-perbedaan prinsipil. Lawan kata toleransi itu fanatik, yakni sikap memegang teguh prinsip yang diyakininya benar. Kedua sikap ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Penempatan dari dua sikap ini memang harus benar-benar tepat, sebab jika kamu tidak bisa menempatkannya secara tepat, maka akan menimbulkan kesalahan dalam mengambil sikap dan keputusan. Sikap toleransi dibutuhkan agar kehidupan yang kamu jalani bisa harmonis, sedangkan sikap fanatik dibutuhkan agar hidupmu tidak dipermainkan oleh orang lain.
Nah, sekarang saya yakin, kamu pasti bisa menempatkan kedua sikap itu sesuai tempatnya masing-masing. Tidak asal toleran dan sebaliknya tidak asal fanatik.
Pastilah, kamu kan remaja smart.