Kata, Rasa, dan Rupa 

Kata, Rasa, dan Rupa 

pexels-godisable-jacob-932405

Ketika saya mengenal seseorang memang yang pertama kali membuat saya terkesan adalah rupa. Coba tanya diri sendiri apakah sependapat dengan saya? Rupa yang tampan dan cantik tentu sangat mempesona. Terlebih ketika seseorang itu melayangkan pandangannya hanya tertuju kepada kita dan sambil tersenyum manis. Pasti hati terasa bergemuruh bagai badai yang terkekang awan (hahaha). Jika kita tipe pemalu maka akan tersipu-sipu. Siapa yang punya pengalaman ini? Boleh dijawab dalam hati tidak perlu diungkapkan.

Ketika kita menemukan pasangan, yang pertama membuat kita terpana pasti keindahan yang dimilikinya. Keindahan itu salah satunya adalah rupa. Sebelum kita membahasa kepada keindahan seorang manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, kita melihat benda-benda ciptaan manusia. Jika kita para wanita atau gadis atau ibu-ibu pasti suka tas cantik kan? Jika kita memiliki banyak uang pasti ingin segera membelinya, namun seseorang memandang tas itu cantik dengan cara pandang berbeda-beda.

Cantik karena  buatan luar negeri. Cantik karena buatan lokal namun dari brand terkenal. Cantik karena orang lain belum memilikinya Jika kita mengenakan tas itu maka orang lain akan terpesona dan berfikir wah sekali. Namun ada beberapa kelompok wanita tidak hanya melihat cantik, harga dan brand-nya saja. Ada yang lebih tertarik kepada fungsi tas itu seperti bisa untuk menyimpan buku catatan, buku bacaan, laptop, hand phone, kosmetik juga dompet. ( itu saya banget,..hehehehe).

Ada juga yang ingin memiliki tas hanya khusus kosmetik, dompet dan hand phone. Nah bagaimana dengan para pembaca disini? Apapun fungsinya tas itu seharusnya memiliki warna dan keindahan sesuai dengan selera pemiliknya. Juga terasa yaman atau tidak membebani ketika dibawa kemana-mana. Namun beberapa orang ada yang lebih memilih tas yang biasa-biasa saja yang terpenting fungsi dari tas tersebut dan orang lain tidak perlu tertarik kepada tasnya karena isinya benda-benda berharga.

Kita kembali kepada manusia ciptaan Tuhan. Seseorang dikaruniai rupa tampan dan cantik yang semestinya merupakan anugerah bagi yang memilikinya. Rupa tampan dan cantik itu akan membuat saya tertarik ketika saya merasa nyaman ketika berada di dekatnya, berbincang dengannya, berbagi kebahagiaan dan kesedihan dengannya. Nah itu yang dinamakan rasa. Rasa tumbuh lebih mendalam ketika mengetahui karakter seseorang juga rupa atau wajahnya. Terlebih ketika mengungkapkan hati atau menyampaikan dengan bahasa indah yang berupa kata-kata bermakna.

Namun didalam perjalanan kehidupan, seseorang yang membuat kita terkesima menjadi sedikit berbeda karena tempaan waktu, sulitnya kehidupan, dan lingkungan yang membosankannya. Jika memang itu dialami oleh pasangan kita tentunya tidak mudah untuk membuatnya seperti sedia kala, bersikap manis dan penuh perhatian. Itupun terjadi pada kita sendiri. Ketika dia sang pujaan melihat ketika begitu menawan dan membuatnya jatuh cinta, waktu demi waktu kita akan terasa tampak berubah dimatanya.

Saya yakin setiap maghligai akan berusaha memperbaiki diri agar pasangan tetap sayang dan perhatian dengannya. Faktanya, kita tidak dapat mengubahnya namun memberikan contoh kepadanya akan sikap dan tindakan kita kepadanya. Saya pribadi lebih kepada menerima apa adanya. Kecewa pernah namun tidak perlu berlarut-larut karena sudah menjadi pilihan saya untuk bersama. Rasa ketidakpuasan itu wajar karena dua insan yang berbeda dipersatukan dalam sebuah atap yang sama. Tenggang rasa atau rasa toleransi sangat diperlukan jika kita ingin hidup bahagia. Yang terpenting ke tujuan awal mengapa kita memilihnya. Rasa toleransi jangan menjadikan kita sangat tertekan. Hal itu tidak boleh terjadi. Kita wajib menyayangi diri sendiri dan hidup bahagia. Hobi yang membuat kita lebih hidup mesti terus dipupuk dan ditingkatkan.

Misalnya ketika kita menyukai menulis maka kita harus tetap menulis. Jika tidak dapat menulis di pagi hari, siang hari atau malam hari menulislah dimana kita merasa nyaman. Jika perlu ketika kita memiliki jam isitrahat, minum teh hangat ditemani goreng pisang sambil mengetik. Duh terasa nikmat. Sejuknya AC jika kita berada di dalam ruangan atau semilirnya angin menerobos jendela jika tidak ada AC dapat menemani kita mengungkapkan ide dan rasa untuk merangkai kata-kata indah.

Bapak ibu, demikian yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat dan kita terus dapat belajar agar menjadi bahagia.

 

Jonggol, 27 Januari 2023

Nani Kusmiyati

 

 

 

Tinggalkan Balasan