Kiat Jitu Memasarkan Buku

Kiat Jitu Memasarkan Buku

dokpri wa group

Resume ke-20 KBMN-28

Tanggal          : 22 Februari 2023

Tema               : Bagaimana Memasarkan Buku

Narasumber   : Agus Subardana, S.E., M.M.

Moderator     : Purbaniasita KS, S.Pd.

Tidak terasa saya bisa mengikuti pelajaran ke-20 KBMN PGRI dengan narasumber hebat, bapak Agus Subardana, S.E., M.M., walau sedikit penuh perjuangan karena kegiatan yang cukup padat di kantor maupun dengan sahabat-sahabat literasi KOWAL (Korps Wanita Angkatan Laut).  Bagi saya khususnya, merasa tidak asing dengan sosok narasumber karena beliau adalah narasumber kami ketika kami mengikuti group menulis gelombang 8, dengan guru blogger Om Jay. Sayapun pernah mendapat hadiah dua buku dari beliau karena resume saya mendapatkan nominasi.

Saya juga sempat berkomunikasi via WhatsApp dengan beliau tentang kegiatannya di Jakarta, namun sayangnya saya tidak dapat bertemu secara langsung karena menyesuaikan jadwal beliau dengan saya tidak mudah. Namun cukup senang karena pernah berinteraksi secara baik dengan beliau.

Beliau malam ini ditemani oleh moderator ibu Purbaniasita KS, S.Pd. dengan topik, “Bagaimana Memasarkan Buku.”

Ibu moderator cantik membuka kuliah dengan seebuah kutipan dari Ali bin Abu Thalib,

“Semua orang akan mati kecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”

(Ali bin Abu Thalib)

Buku adalah muara akhir dari proses penulisan, namun tidak mudah untuk memasarkan buku hingga buku diminati orang lain untuk dibeli. Tidak dapat dipungkiri bahwa tujuan menulis yaitu ingin memiliki karya berupa buku yang disajikan untuk para pembaca. Maka seorang penulis harus mengetahui sajian buku tentang apa  yang diminati oleh masyarakat, siapakah target pasarnya, dari kalangan manakah yang akan membaca bukunya. Terdapat strategi khusus agar buku-buku dapat diminati para pembaca sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan. Topik “Pemasaran Buku”, merupakan topik materi yang menggelitik dan patut untuk disimak serta dikuasai. (moderator).

Selanjutnya untuk mengetahui lebih dekat tentang narasumber, ibu moderator membagikan link CV beliau:  https://literasikangagus.blogspot.com/

Bapak Agus Subardana adalah Direktur dan Marketing penerbit ANDI. Selama 18 tahun 2 bulan beliau berkecimpung dalam dunia penerbitan dan pernah Menjadi Dosen Tidak Tetap selama 4 tahun di STIE Wiyata Mandala Jakarta. Beliau lulusan S1 dan S2 Manajemen Pemasaran.

Inilah materi yang disampaikan oleh narasumber, bapak Agus Subardana S.E., M.M.

Sejak usia dini, anak-anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku, karena buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi.

Usaha pemerintah dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, yaitu dengan mendorong dan mendukung kegiatan membaca bagi mereka di sekolah atau di event-event tertentu baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini.  Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang bisnis bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Mengapa Strategi Pemasaran Buku Penting?

Strategi pemasaran buku sangatlah penting dalam industri penerbitan buku, karena dengan strategi pemasaran buku yang tepat maka hasil penjualan buku bisa maksimal dan industri penerbitan buku akan tetap hidup. Strategi pemasaran ini biasanya dipakai oleh semua wirausaha, entreprenur yang menjalankan bisnis.

Strategi penjualan buku sangat unik karena dipengaruhi oleh banyak aspek, diantaranya jenis-jenis buku yang di terbitkan. Jenis-jenis buku yang di terbitkan dikelompokan menjadi kategori buku. Sebagai contoh, Penerbit ANDI Offset.  ANDI Offset telah menerbitkan buku cukup banyak dengan kategori produk yaitu ada 32 kategori produk buku (kategori buku Anak, buku Bisnis, buku Pertanian, buku Fiksi-Novel, buku Pengembangan Diri, buku Teks, dll). Kemudian dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan.

Strategi pemasaran buku dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor Mikro dan Makro.

  1. Faktor Mikro, yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
  2. Faktor Makro, yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial- budaya.

Dalam menjalankan bisnis penerbitan buku yang terus dijalankan ANDI Offset, saat ini sudah masuk dalam kedua faktor tersebut ( Mikro dan Makro).  Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset telah menerbitkan buku lebih dari 20.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 kategori, dan sudah termasuk Industri Penerbitan buku senior karena usianya sudah mencapai 43 tahun.

Dengan berlandaskan pada Faktor Mikro dan Faktor Makro tersebut, Strategi Pemasaran buku yang telah dipetakan menjadi dua strategi pemasaran:

  1. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara
  2. Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat

Dua strategi tersebut dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

1. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (Online)

a. Pemasaran buku via Online.

Saat terjadi pendemi Covid 19 melanda dunia, dunia bisnis harus dapat mengikuti perkembangan era digital seperti sekarang ini  agar bisnis bisa survive. Jika ingin usaha tetap hidup maka sudah seharusnya mewadahi  keinginan customer dan menguasai dunia digital untuk memudahkan pemasaran buku.

Cara mengiklankan buku pada saat dahulu melalui brosur dan baliho yang dipasang dimana-mana, namun sekarang dapat dengan mudah dilakukan melalui sosial media. Berkat meningkatnya dunia digital membawa perkembangan yang signifikan bagi kehidupan manusia dan dunia bisnis.

Saat ini penerbit Andi menggarap pasar dengan bisnis online yang disebut dengan Digital marketing yaitu teknis pemasaran buku terkini. Sebuah teknik pemasaran produk dan jasa dengan mengandalkan media online internet.

Penerbit Andi Offset menerapkan digital marketing sebagai berikut:

1)  Content Marketing yaitu salah satu jenis digital marketing yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten untuk target pasar tertentu. Tujuannya adalah untuk menarik aksi calon pembeli potensial yang menguntungkan. Terdapat banyak pilihan content marketing mulai dari blog, podcast, infografik, dan lainnya.

2)  Search Engine Optimization (SEO). SEO bisa menjadi strategi menarik pengguna internet untuk mengunjungi website Penerbit Andi Offset (andipublisher.com) dan kemudian membeli produk yang ditawarkan.

3)  Search Engine Marketing (SEM) merupakan upaya untuk mengoptimasi website di mesin pencari. Search Engine Marketing (SEM) merupakan strategi pemasaran digital yang bertujuan meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian mesin pencari atau yang dikenal dengan istilah SERP.

4)  Social Media Marketing yaitu memanfaatkan berbagai platform di media sosial untuk promosi dan pemasaran suatu brand. Social media marketing dapat diterapkan di beberapa platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lainnya.

Terkadang pedagang mempromosikan jualan online-nya dengan melalui pantun agar konsumen tertarik dan membeli dagangannya. Sosial media dapat merambah konsumen dimanapun berada.

5)  Email Marketing. Strategi marketing yang satu ini menggunakan media email untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.

6) Instant Messaging Marketing, bisa menjadi pertimbangan saat hendak melakukan promosi dan pemasaran produk secara online. Ini merupakan tren komunikasi masa kini, dimana bisa memanfaatkan penggunaan Whatsapp, Facebook Messenger, WeChat, dan platform messenger lainnya.

7)  Influencer Marketing. Kehadiran influencer marketing membawa pengaruh besar pada para fans dan pengikutnya. Orang-orang akan lebih tertarik menggunakan barang yang digunakan atau ditawarkan oleh seorang influencer.

8) Video Marketing adalah cara untuk melengkapi strategi pemasaran digital yang sedang dijalankan. Video menjadi salah satu media yang bisa digunakan untuk tujuan promosi dan pemasaran.

9) Channel Youtube. Penerbit Andi Offset memiliki Chanel TV Youtube bernama, “Channel Youtube TV ANDI AKADEMI”, Pemasaran melalui Channel Youtube dinilai sangat efektif karena banyak orang menghabiskan waktunya menonton berita atau iklan di Youtube yang terinstall di HP Android. Saat ini setiap orang dapat menonton acara secara online melalui layanan live streaming.

Untuk penjualan buku via online ini, pebisnis harus terus proaktif untuk mempromosikan barangnya agar dikenal konsumen dan dibeli. Cara mempromosikan sebagai berikut:

  1. Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial.
  2. Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
  3. Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu.
  4. Menaikkan penjualan dan profit.
  5. Membandingkan keunggulan produk dengan dengan produk pesaing.
  6. Membentuk citra produk dibenak atau mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
  7. Mengubah tingkah laku, persepsi dan pendapat konsumen.

b. Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Setiap orang tentunya memiliki komunitas masing-masing, sesuai dengan kapasitasnya untuk membentuk komunitas dan relasi, maka gunakanlah jaringan komunitas tersebut untuk sarana promosi dan penjualan buku. Penjualan lewat komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi pada penjualan buku yang ditawarkan. Kuncinya, harus proaktif berkomunikasi dan berinteraksi dengan komunitas dan menjaga integritas pribadi.

Contoh : Komunitas Arisan, Komunitas Guru , Pelajar , Mahasiswa dll.

2. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE)

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar, yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota, dari Aceh hingga Papua, yaitu dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat dapat dikelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju, antara lain:

a. Toko Buku

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar menjadi pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk dapat masuk dan menjadi pemasok rutin di toko buku, maka  perlu adanya pemetaan jenis toko buku. Jenis Toko buku perlu dipetakan, karena tiap jenis toko buku memiliki sistem administrasi dan tempat yang berbeda.

Toko buku dapat dipetakan menjadi tiga jenis yaitu:

1) Toko Buku Modern. Contoh toko buku modern, yaitu: Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu dilakukan, antara lain :

  1. a) Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol.
  2. b) Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X-Banner.
  3. c) Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
  4. d) Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM, dll)

Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat dilakukan, kuncinya harus proaktif berkomunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

Contoh display buku yang menarik:

display-buku-63f9b50b08a8b5096123db03.jpeg

https://www.facebook.com/tereliyewriter/posts/display-buku-di-toko2-itu-keren2-ini-contoh-berikutnya-display-di-toko-gramedia-/2590333621017190/

Contoh Display buku di Luar Negeri

pexels-hande-yavuz-7575287

pexels-hande-yavuz-7575287

2) Toko Buku Semi Modern. Toko buku yang masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko.

3) Toko Buku Tradisional,  biasanya sistem transaksinya masih manual.

Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual/konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

b. Direct Selling/ Kunjungan Langsung.

Pemasaran Buku melalui direct selling dipetakan berdasarkan jenis kategori buku yang diterbitkan. Jenis kategori buku penjualan lewat direct selling dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

  1. Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  2. Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah.
  3. Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.

Dengan pemetaan jenis kategori tersebut diatas maka Andi Offset sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales).

Tenaga Penjual/ sales tersebut diberi tugas dan tanggung jawab target sesuai maping areanya masing-masing:

  1. Kunjungan langsung ke tiap sekolah
  2. Kunjungan langsung ke setiap kampus
  3. Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung diharapkan tim marketing atau tim sales dapat berinteraksi  dan bertemu langsung dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala bidang Kurikulum, atau Koordinator Perpustaan atau para Dosen, Dekan, Kepala Prodi dan kepala perpustakaan.  Pendekatan secara personal ini sangat bermanfaat dan dapat membangun hubungan baik  dengan internal sekolah.

c. Melakukan event-event.

Aktif dalam melakukan event-event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya. Selama event berlangsung dapat dilakukan promosi produk dan display buku, sehingga dapat terjadi transaksi secara langsung dengan konsumen.

Sesi berikutnya adalah tanya jawab, beberapa tips yang disampaikan oleh narasumber:

  1. Memastikan perangkat pemasaran buku seperti brosur, leaflet, dan memasarkan secara masif secara offline dan online secara bersamaan.
  2. Buku yang banyak peminatnya seperti Novel, Fiksi, Pengembangan Diri, Motivasi, Cerita, Buku Anak, Religi.
  3. Ketebalan buku, isi buku dan harga buku sangat berpengaruh terhadap minat beli pembaca.
  4. Agar kontent buku diminati banyak orang, maka:

– Harus dapat memetakan peristiwa-peristiwa yang sednag viral atau trend,

– Aktif di website atau di media sosial sebagai media tanya jawab kepada konsumen,

– Adanya influencer untuk membantu promosi,

– Konten yang dipasarkan via online menggunakan judul yang marketable agar menarik, tambahkan gambar/video dan keyword

yang tepat.

– Konten yang dimiliki mampu mendefinisikan target audience (umur, jenis kelamin, karakter, lokasi geografis, pekerjaan,

komunitas).

 

Demikian materi yang disampaikan begitu lengkap hingga bagaimana buku dapat diterbitkan oleh penerbit Andi.

Salam sehat, salam literasi.

 

Jakarta, 22 Februari 2023

Nani Kusmiyati

Tinggalkan Balasan

1 komentar