KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA (KBMN) PGRI
Resume ke 8, Gelombang 28
Pertemuan ke 11 :
Hari/tanggal : Rabu, 1 Februari 2023
Judul : Majalah Sekolah Bukti Inovasi dan Kreativitas Guru
Narasumber : Widya Setianingsih, SAg
Moderator : Mutmainah,M.Pd
Topik baru bagi saya adalah, “Mengelola Majalah Sekolah ”. Namun saya sedikit mengembangkan topik diatas menjadi, “Majalah Sekolah Bukti Inovasi dan Kreativitas Guru.” Pernah terpikirkan untuk punya majalah sendiri atau menjadi bagian dari redaktur di Majalah. Namun hingga sekarang belum terwujud seutuhnya. Saya mengatakan belum terwujud seutuhnya karena saya pernah menjadi bagian editor bahasa Inggris ditempat dimana saya pernah berdinas yaitu di Dinas Pendidikan TNI AL. Karena pergesaran pejabat maka majalah tersebut tidak bertahan lama, baru tiga edisi. Alasan lain karena di TNI AL telah memiliki wadah tersendiri untuk terbitnya suatu majalah untuk menampung kreativitas dari para personel TNI AL. Lembaga yang memang berkecimpung di dunia permajalahan dan berita adalah Dinas Penerangan TNI AL. Saya pernah menulis satu artikel tentang belajar bahasa Inggris dan penugasan di Lebanon. Sudah lupa di edisi berapa. Beberapa artikel tentang tips mudah mempelajari bahasa Inggris juga ketertarikan saya menulis di blog, saya tuliskan di majalah Dara Laut, majalah KOWAL (Korps Wanita Angkatan Laut).
Masih menjadi penulis bukan menjadi pengelola majalah. Saya cukup senang mendapat kesempatan untuk di wawancarai dalam bentuk tertulis untuk majalah wanita berbahasa Inggris dengan beberapa KOWAL dari berbagai profesi di TNI AL. Ingatan saya tentang pengalaman tersebut muncul kembali ketika mengikuti pelajaran di KBMN PGRI 28.
Saya percaya suatu saat saya akan memiliki majalah sendiri dengan para penulis, sahabat-sahabat literasi yang sedang menimba ilmu di KBMN PGRI 28. Insya Allah mimpi ini suatu saat akan terwujud.
Untuk mengetahui lebih dalam dipersilakan membaca resume saya yang mungkin tidak jauh berbeda dengan sahabat lainnya dan saya percaya kita memiliki gaya bahasa masing-masing. Kemasan boleh berbeda namun isi tetap sama.
Tema Mengelola Majalah Sekolah disampaikan oleh ibu Widya Setyaningsih S.Ag dengan moderator Ibu Mutmainnah,M.Pd yang sering dipanggil Emut.
Sebelum membaca ringkasan materi yang diberikan narasumber, yuk kita baca CV-nya.
Ibu Widya Setianingsih, S.Ag. adalah seorang guru di MI Khadijah Malang dan alumni BM 21. Seiring dengan perjalanan waktu dan keaktifannya di group menulis om Jay, ibu Widya diberi kesempatan dan bahkan dengan suka rela menjadi narasumber, kurator juga editor salah satu buku puisi, “Laras-laras Makna dalam Kata”. Saat ini ibu Widya menjadi pimpinan redaksi majalah sekolah yang bertajuk KHARISMA DI MI Khadijah kota Malang.
BERIKUT KISAHNYA
Untuk mengawali atau membangun majalah sekolah tentunya tidaklah mudah juga tidak terlalu sulit. Semua kembali kepada komitmen mencerdaskan anak bangsa dan meningkatkan inovasi dan kreativitas baik guru dan para muridnya. Pengalaman ibu Widya ketika membangun majalah sekolah menemui beberapa tantangan diantaranya jumlah SDM dan dana yang terbatas juga dukungan dari sekolah yang kurang optimal.
Dengan keuletan ibu Widya dan salah satu rekannya maka terbentukkah majalah Kharisma, walau sempat tersendat-sendat karena harus melepas majalah Kharisma di tahun ketiga. Selama dua tahun majalah Kharisma melakukan hibernasi hingga akhirnya dapat terlahir kembali. Team majalah menjadi lengkap yang terdiri dari penasehat, penanggungjawab, pemimpin redaksi (pimred), bendahara, editor, layout dan 4 orang pemburu berita. Wah keren ya.
Ibu Widya dan teamnya mengajukan proposal secara detail kepada pihak yayasan/ sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS, mempercantik tampilan hingga ke percetakaan dan mempertebal muatan bergizi dari isi majalah. Inilah yang menjadikan majalah Kharisma terlahir kembali.
Semenjak saat itu karya-karya para murid dengan berbagai foto kegiatan mengisi halaman demi halaman majalah. Murid lain menjadi termotivasi untuk rajin membaca majalah mereka, hasil karya mereka dan teman-temannya. Majalah sekolah menjadi kebanggaan seluruh warga sekolah.
Untuk dapat mengelola sebuah majalah dibutuhkan kemauan yang tinggi serta tim yang solid yang mau bekerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan ketika mengembangkan majalah sekolah. Dukungan sekolah, para orang tua, para murud dan lingkungan juga akan mempengaruhi keberhasilan dan eksistensi majalah sekolah. Berikut tips atau langkah-langkah menrbitkan majalah sekolah:
Dari segi SDM (sumber daya manusia), merekrut teman-teman yang memiliki jiwa literasi, membentuk susunan redaksi majalah dan menyatukan gagasan atau ide demi terbentuknya majalah sekolah.
SUMBER DANA. Menyusun anggaran dan menentukan arah sumber dana agar kebutuhan biaya bisa tertanggulangi.
DUKUNGAN SEKOLAH. Mengajukan proposal yang berisi latar belakang, tujuan diadakannya majalah sekolah, susunan redaksi, dan anggaran yang dibutuhkan.
DUKUNGAN MASYARAKAT. Sebagai bentuk promosi maka diperlukan sosialisasi kepada wali murid tentang rencana pembuatan majalah sekolah, dan pembiayaannya serta mencari sponsor dan rekanan yang dapat mendukung terbentuknya majalah sekolah.
Apa yang dimaksud dengan majalah dan apa saja manfaat majalah sekolah. Berikut pelajaran yang disampaikan oleh ibu Widya:
Seluk Beluk Majalah:
- Arti majalah menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), majalah adalah terbitan berkala yang berisi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
- Waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, dan mingguan.
- Menurut pengkhususan isinya dibedakan menjadi majalah berita, anak-anak,remaja, wanita, olah raga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya.
Manfaat majalah sekolah:
- Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid dan para siswa.
- Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, ilmu pengetahuan dan hiburan.
- Wadah kreativitas guru dan dan siswa dalam berkarya (menulis dan menggambar).
- Sarana publikasi sekolah di masyarakat.
- Menjadi kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.
Susunan redaksi majalah sekolah:
- Penasehat (Yayasan)
- Penanggungjawab (Kepala Sekolah)
- Pimpinan Redaksi (Guru yang ditunjuk)
- Editor
- Layout
- Reporter
- Fotografer
- Bendahara
- Wali Kelas.
Demikian materi yang telah disampaikan oleh ibu Widya, semoga para guru tergerak untuk berinovasi dan berkreasi untuk mengembangkan sekolahnya menjadi sekolah yang memiliki nilai plus tersendiri.
Segala sesuatu untuk menjadi lebih baik perlu pengorbanan dan di dunia ini tidak ada hal yang tidak mungkin semuanya bisa dengan kerja sama dan team yang solid dan bersinergi apapun dapat terwujud.
Sekian, selamat membaca. Salam literasi!
Jakarta, 1 Februari 2023
Nani Kusmiyati Kediri
Komentar