Kenangan SMA
SMA II Kediri, kelas IPA 1, lulus tahun 1986. Beberapa kenangan melintas dibenakku. Ketika aku duduk di kelas II SMA, setiap berangkat ke sekolah aku lebih sering berjalan. Selain dapat menikmati indahnya pepohonan, gedung-gedung dan pengendara sepeda di kota Kediri aku juga dapat berbincang-bincang dengan teman beda kelas saat itu. Kami sering melewati Taman Sekartaji dan masuk disana. Kala itu Taman Sekartaji hanya ada pepohonan, tanaman bunga, kolam dan tempat untuk duduk-duduk. Melewati Taman Sekartaji lebih cepat dibandingkan harus melewati jalan sebenarnya.
Ketika pulang dari sekolah, kami suka istirahat sejenak di dalam Taman Sekartaji sambil membahas beberapa pelajaran. Aku merasa tidak begitu pintar namun aku sendiri tidak menyangka bisa masuk IPA 1. Pelajaran yang aku suka adalah bahasa Inggris sedangkan pelajaran favorit kedua adalah Biologi. Seharusnya aku menguasai Matematika, Fisika dan Kimia namun karena aku banyak meninggalkan kelas maka aku banyak tertinggal ketiga mata pelajaran tersebut.
Aku meninggalkan kelas karena harus mengikuti latihan baris-berbaris dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Indonesia. Aku menjadi team pengibar bendera Pusaka di kotamadya Kediri saat itu. Sehingga harus sering berlatih.
Pernah aku mengikuti kursus Kimia di guru lain karena aku takut ketinggalan pelajaran namun ternyata kursus sudah mulai beberapa Minggu sehingga aku tidak dapat mengikuti dengan cepat pelajaran Kimia karena banyak rumus-rumus yang harus dihafal dan diaplikasikan.
Selesai acara peringatan aku mulai fokus belajar walau hasil nilai tidak sesuai dengan yang aku harapkan. Hanya nilai pelajaran bahasa Inggris yang selalu tertinggi dari urutan nilai mata pelajaran lainnya.
Suatu hari aku berangkat ke sekolah sedikit terburu-buru maka aku berangkat dengan mengendarai sepeda. Sampai di sekolah segera aku parkirkan sepeda di tempat parkir khusus sepeda. Pada saat istirahat teman-temanku mengajak ke kantin sekolah, karena aku tidak membawa uang jajan aku menolak untuk ke kantin. Namun salah satu teman wanitaku mentraktirku untuk beli kue dan minum.
Akhirnya aku mengikutinya ke kantin. Walau aku di traktir aku berusaha memilih makanan yang tidak mahal karena aku tidak ingin dianggap teman yang rakus dan uang jajan dari orang tuanya tentunya diperuntukkan untuk dia.
Sepulang dari sekolah aku berjalan bersama-sama teman-teman dengan riang karena suasana di kelas saat itu membuatku gembira. Teman-teman sekelas sangat kompak dan sering membuat candaan. Ketika aku sampai di rumah kakakku bertanya dimana sepedahku. Aku terkejut dan aku benar-benar lupa meninggalkan sepedahku di parkiran sekolah. Karena kebiasaan jalan kaki maka aku lupa bahwa aku berangkat dengan menaiki sepeda.
Sedikit berlari aku kembali ke sekolahan. Alhamdulillah pintu gerbang belum dikunci. Aku permisi ke penjaga sekolah untuk mengambil sepedaku. Aku lihat masih ada beberapa sepeda lain yang diparkir disana. Dalam hati aku merasa heran dan geli sendiri karena bisa-bisanya aku lupa dengan sepeda kesayangan kakak laki-lakiku.
Keluar dari sekolahan aku segera menginjak pedal perlahan-lahan kemudian aku mempercepat sepedaku sehingga hembusan angin membuat keringatku sedikit kering. Benar-benar berolah raga saat itu dan perutku mulai bernyanyi minta diisi. Sampai di rumah, sepeda segera aku parkir di depan rumah dan tidak lupa aku kunci takut hilang.
Di atas meja sudah ada teh hangat manis dan singkong rebus. Belum ada nasi karena ibuku sedang memasaknya. Tidak mengapa teh manis dan singkong rebus sudah cukup menenangkan cacing-cacing di perutku. Tidak berapa lama nasi panas terhidang di atas meja dengan rebusan kangkung dan sambal bajak. Ada tempe dan tahu sebagai pelengkapnya.
Aku makan bersama ayah, ibu dan kakak-kakakku. Sungguh nikmat sekali makan setelah berolah raga di terik matahari. Kami sangat bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Pengalaman di siang itu menjadi pelajaran yang sangat berharga agar aku lebih fokus dengan sepeda atau barang lain yang aku bawa.
Jonggol, 5 April 2025
Nani Kusmiyati
Pecinta Literasi