Menikmati Masa Purna Tugas.

Menikmati Masa Purna Tugas.

Satu bulan sudah aku menikmati masa purna tugasku sebagai abdi negara. Rasanya satu bulan itu lambat jika tidak ada kegiatan rutinitas ke kantor seperti biasa. Namun aku merasakan lain, karena selama satu bulan ini aku serasa sibuk dengan beberapa kegiatan dengan para doktor yang tergabung dengan IKADA UNJ (Universitas Negeri Jakarta). Memang tidak bertemu langsung namun aku sering bertemu mereka via chat di whatsapp atau via zoom untuk rapat atau mengikuti workshop.

Beberapa hari lagi akan ada workshop sekaligus penyambutan mahasiswa baru yang mendapatkan gelar doktor dan syukuran bagi para Doktor UNJ yang menjadi anggota Legislatif Kabinet Merah Putih. Lumayan sibuk dengan panitia terbatas yang dengan suka rela akan mengadakan acara ini. Disini rasa toleransi harus dibangun karena kami para lulusan doktor memiliki background pendidikan dan pekerjaan yang berbeda. Walau kami tidak dibayar namun kami berusaha untuk dapat bekerja sama dengan baik. Kegiatan ini berbeda ketika aku bekerja di TNI AL.

Dua minggu lalu, tepatnya di akhir bulan Oktober aku baru menyelesaikan mengajar di TNI AL. Serasa aku sudah selesaikan tugasku untuk berbagi ilmu dengan para junior personel TNI AL. Banyak kenangan bersama dengan mereka saat di kelas maupun saat field trip ke Taman Mini Indonesia Indah. Banyak berfoto dengan mereka dan aku merasa hidup lebih bermanfaat ditengah-tengah mereka. Aku bangga dengan pencapaian mereka. Aku percaya mereka sekarang lebih percaya diri untuk berkomunikasi di depan umum dengan menggunakan bahasa Inggris.

Sayangnya pada saat penutupan aku tidak dapat hadir karena ada rasa tidak nyaman setelah pensiun untuk datang ke tempat acara karena aku harus mengenakan setelan baju yang berbeda atau mengenakan seragam dengan name tag putih. Beberapa orang bilang tidak mengapa karena memang itu seragamnya. Namun jika mengajar aku merasa baik-baik saja karena aku lebih banyak berinteraksi dengan siswa-siswaku. Walau aku tidak dapat hadir, aku tetap mendoakan akan keberhasilan mereka setelah belajar berbahasa Inggris selama tiga bulan.

Kado cantik berupa Mug dengan foto para siswa dan guru sampai di rumahku. Juniorku mengantarkannya hingga sampai rumah. Walau Mug itu biasa sebagai hadiah untuk berbagai acara namun yang terpenting nilai ketulusan dari mereka, para siswa. Lumayan banyak Mug di rumahku dengan berbagai foto atau gambar serta tulisan yang menceritakan berbagai kegiatan yang pernah aku ikuti. Sehingga aku bisa menggunakannya untuk tempat kopi atau teh mewarnai hari-hariku di rumah.

Kegiatan lain yang sedang aku kerjakan saat ini adalah belajar bahasa Inggris dari App yang menawarkan berbagai teknik belajar bahasa Inggris. Seperti motto hidupku, “Belajar Sepanjang Hayat,” maka aku terus belajar berbagai ilmu terutama bahasa. Setiap pagi atau pada saat senggang di rumah aku belajar selama 15 menit hingga 30 menit. Beberapa pola bahasa Inggris aku ketik dan aku simpan di folder sebagai bahan buku soloku nanti. Masih banyak yang harus disusun. Aku mengerjakannya secara bertahap dan yang terpenting aku merasa senang.

Kegiatan aku lainnya yaitu menonton drama dari Negeri Tirai Bambu. Walau banyak episode namun aku suka menikmatinya hingga selesai secara bertahap. Jika sekaligus aku tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang lain. Malah bisa menjadi bosan. Beberapa cerita dapat menginspirasi terutama bagaimana menjadi seorang yang tangguh dan ulet. Panorama yang indah, jenis obat-obatan dan makanan yang lezat biasanya hadir dalam drama kolosal atau drama modern China.

Walau drama keluarga, di dalam cerita sering diselingi dengan canda dan banyak hal yang tidak masuk dalam nalar. Sebagai penikmat film, aku harus pandai memilih film yang dapat memberikan rasa bahagia. Aktor dan aktris yang biasanya berperan serius bisa berperan lucu.

Nah, itu beberapa kegiatanku menikmati masa pensiun. Sebenarnya masih banyak lagi yang dapat aku ceritakan. Semoga tulisan ini dapat memberikan ide bagi sahabat-sahabatku yang sudah purna tugas. Aku yakin para sahabatku memiliki kegiatan yang lebih menarik dan bermanfaat.

Mari kita berbagi ilmu melalui tulisan!

 

Jonggol, 5 November 2024.

Nani Kusmiyati