Keajaiban menulis – part 2

Oleh : Noralia Purwa Yunita

Awal mula bergabung di grup pelatihan menulis yang diprakarsai oleh Om Jay dan PGRI karena tertarik dengan kata-kata GRATIS dan menerbitkan buku sendiri. Pikir saya, kapan lagi bisa mengikuti pelatihan gratis sekaligus bisa menerbitkan buku sendiri. Akhirnya saya hubungi CP yang tertera di flyer. Saya memperkenalkan diri dan mengungkapkan keinginan saya untuk bergabung ke dalam pelatihan menulis kepada pemilik nomor yang tertera di flyer. Waktu itu, saya sama sekali belum mengenal om Jay. Oleh beliau, saya dimasukkan ke grup menulis gelombang 8. Anggotanya belum banyak ketika saya bergabung. Belum ada 50 anggota waktu itu. Beberapa hari saya ikuti grup, tapi tidak ada kemajuan yang berarti. Hanya setiap malam, om Jay meminta peserta grup untuk menulis dari suatu produk tertentu. Masih ada dalam ingatan, pertama kali saya menulis tentang SIOMAY. Saya tulis setahu dan sebisa saya saja. Namun, lama-lama rasa bosan juga ada. Pikir saya, kok belum ada materi yang mampir, cuma diminta nulis terus, katanya belajar menulis. Begitu pikir saya. Akhirnya saya putuskan untuk pindah grup ke grup 7 karena waktu saya scroll chat di grup, ada info dari om Jay kalau grup 7 kurang sedikit anggotanya.  

Masuklah saya di grup 7. Namun apa yang saya pikirkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Saya tidak paham sama sekali apa yang dibahas di grup tersebut. Hal ini karena sudah ada beberapa materi yang disampaikan dan banyak dari peserta sedang menuliskan resume sebagai tugas rutin setelah penyampaian materi. Merasa tidak dapat mengikuti, akhirnya saya hubungi om Jay untuk meminta dimasukkan ke gelombang 8 lagi. Selang beberapa hari, ada materi yang akhirnya menghampiri kami. Materi pertama tentang cara membuat blog. Berawal dari situlah akhirnya saya mempunyai blog dan terus menulis di blog. Berbekal materi tentang blog, saya mempunyai sedikit keberanian untuk mengirimkan salah satu postingan yang pernah saya tulis di blog pribadi ke media daring. Suara guru yang menjadi tujuan saya saat itu. Media suara guru merupakan media online milik PB PGRI yang terbit secara nasional.

Masih teringat jelas dalam ingatan, saat itu sudah memasuki bulan Ramadhan. Ramadhan hari pertama kujalani penuh dengan banyak kegiatan. Sedari pukul 02.30, aku bangun untuk menyiapkan makan sahur perdana, dan dilanjut dengan makan sahur bareng suami dan qiyamullail. Subuh pun datang, kegiatan pagi aku akhiri dengan sholat subuh di rumah.

Niat hati ingin istirahat sebentar setelah sehat subuh, tapi apa daya, dua balita sudah terbangun semua dari tidur lelapnya. Akhirnya kuurungkan niat itu. Kembali diriku berjibaku dengan segala urusan rumah tangga yang belum tersentuh. Hingga siang hari, belum sempat aku merebahkan diri hanya untuk istirahat sejenak. Ditambah siang itu aku harus mengajar via online. Materi kusiapkan, dan pelajaran dimulai. Hampir 1,5 jam lamanya kegiatan mengajar online kulakukan.

Tak terasa, sore tiba, sehabis sholat ashar, aku mulai menyiapkan menu berbuka dan makan sore anak-anak. Semua selesai 15 menit sebelum adzan Maghrib berkumandang. Setelah berbuka, baru aku bisa bersantai, melepaskan lelahku seharian.

Kubuka handphone yang seharian itu hampir tidak tersentuh sama sekali. terlihat ada banyak chat yang masuk, baik chat group atau chat pribadi. Mulai kubuka dari chat group sekolah. Aku terkaget membaca chat dari grup sekolah. Banyak yang memberikan ucapan selamat kepadaku. Padahal hari itu bukan ulang tahun ku atau hari spesialnya lainnya.

Rasa penasaran pun datang, mulai ku scroll chat tersebut ke atas, mencari tahu apa dibalik ucapan selamat kepadaku ini. TIdak lama kutemukan jawabnya. Usut punya usut, ternyata ada seorang guru yang merupakan pengurus PGRI daerahku, membagikan tulisanku yang dimuat di website suara guru PB PGRI. Ternyata inilah yang membuat aku dibanjiri ucapan selamat. Beliau mengatakan ini merupakan prestasi awal dari guru muda sepertiku. Rasa bangga kurasakan saat itu. seketika rasa lelah langsung hilang seketika tertutup dengan rasa bahagia dan bangga. Ternyata sebuah uneg-uneg yang aku sampaikan melalui suara guru, mendapatkan apresiasi sendiri dari guru-guru senior di sekolah. Bahkan bapak kepala sekolah juga memberikan apresiasi khusus untukku. Tidak pernah terbayangkan, dari sebuah tulisan, bisa memberikan suatu kebanggaan tersendiri. Teringat apa yang selalu om Jay katakan, Menulislah setiap hari dan buktikan keajaiban yang terjadi.Dan inilah keajaiban yang aku peroleh, buah hasil dari menulis.

Semarang
21 Agustus 2021

Tinggalkan Balasan

1 komentar

  1. Dan ternyata kesuksesan mrnulis Mb Nora srmakin maju oesat banyak ucaoa-ucaoan selanjutnya untuk kebrhasilanya. Bangga bisa melihat kesuksesan Mb Nora yang merupakan satu angkatan belajar menulis dengannya,srmoga ilmu-lmu dan prngalaman Mb Nora bisa membetikan motivasi untukku dan teman-teman lainya.