Pejuang Deadline?

Baikkah Para Pejuang Deadline
Oleh Nuraini Ahwan

Kapan batas waktunya?”
Pernahkan anda mendengar pertanyaan ini?
Jika pernah? Kapan?
Dalam hal apa pertanyaan ini diajukan atau disampaikan. Lalu ketika sudah diberikan jawaban, apa yang terpikir oleh anda?
Silahkan anda menjawab sendiri.

Dalam tulisan ini saya ingin berbagi tentang apa yang terpikir oleh saya ketika jawaban atas semua pertanyaan itu telah saya dapatkan. Saya termasuk salah satu yang sering bertanya dengan kalimat itu. “Kapan batas waktunya?”
Kalau boleh saya mengelompokkan orang-orang semacam ini pada kelompok pejuang deadline. Walaupun tidak selalu berada dalam kelompok ini, tetapi paling tidak sering melakukannya karena banyaknya pekerjaan yang membutuhkan penyelesaian segera juga.

Pejuang deadline juga sekelompok dengan the power of kepet dan SKS atau sistem kebut semalam atau seminggu. Ketiga istilah memacu adrenalin untuk berani lembur, berani duduk dari pagi sampai siang bahkan berani berada di depan layar handphone atau lattop seharian. Kadang sampai melupakan hak tubuh untuk olahraga, hak mata untuk tidur dan hak perut untuk diisi.

Pejuang deadline , dari tidak bisa menjadi bisa. Dari tidak mampu menjadi mampu. Timbulnya kekuatan diri dan percaya diri. Tetapi bukankah pejuang deadline sangat melelahkan? Semoga pejuang deadline ini melakukan karena keterpaksaan saja.

Harus diingat juga bagi pejuang deadline yakni diri saya sendiri bahwa menunda pekerjaan sebenarnya tidak baik. Disiplin dan scudule harus dilaksanakan agar tidak selalu menunggu batas akhir. Bukankah ini tidak baik?

Satu contoh menjadi pengingat diri.
Permintaan data kantor dengan batas waktu yang sudah ditetapkan. Awal-awal kita santai tidak segera menyerahkan karena menunggu batas akhir. Ketika mengumpulkan pada batas akhir, lalu ada kesalahan maka yang rugi adalah diri sendiri. Kapan kesempatan untuk perbaikan? Jika pihak kantor memberikan toleransi maka masih beruntung, jika tidak? Maka yang rugu tetap saja diri sendiri.

Jadi bagi para pejuang deadline, lebih awal lebih baik.

Lomba blog ke-26

Tinggalkan Balasan

1 komentar