Nyanyian Suara Hati

Selamat pagi sobat,

Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang lagu karya Ebiet G Ade yang punya makna yang begitu dalam, Nyanyian Suara Hati.

Jelang sore kemarin (Minggu, 06/06/2021) tepatnya sekitar jam 14.15 WIB, saya tengah menanti acara mingguan Kopi Seksi yang diselenggarakan oleh VOX Populi Institute Indonesia yang selalu mengulas yang kaitan dengan masalah kebijakan pendidikan di Indonesia.

Menunggu acara webinar yang disiarkan secara live di Youtube, saya sempatkan mencari lagu lagu lawas dari penyanyi favorit saya, yaitu Ebiet G Ade.

Ketemulah tembang karya dari Ebiet G Ade yang jujur saya belum pernah mendengarnya. Judulnya Nyanyian Suara Hati.

Kemudian saya pun mendengarkan tembang karya Ebiet G Ade ini.

Bait demi bait saya coba pahami dan ternyata mempunyai makna begitu dalam dan sangat berkaitan dengan kehidupan kita.

Inilah lirik lengkapnya :
Sering kali aku merasa jengah dan sungkan
Bicara tentang saudara kita
Yang terhimpit derita kemiskinan
Sebab sesungguhnya mereka mungkin
Lebih terhormat di mata alam
Sebab sesungguhnya mereka mungkin
Lebih berharga di mata Tuhan
Kadang kala aku bahkan merasa cemburu
Melihat senyum polos dan lepas
Meski sambil menahan kelaparan
Maka sesungguhnya mereka lebih kaya
Meskipun tanpa harta
Maka sesungguhnya mereka lebih bahagia
Dapat mensyukuri yang dimiliki
Sesungguhnyalah aku ingin belajar
Sikap mereka menjalani hidup
Angin, tolonglah bawakan aku
Sepotong kertas dan pena tajam
Akan kutulis tebal-tebal
Pelajaranmu lewat diam
Kadang kala aku bahkan merasa cemburu
Melihat senyum polos dan lepas
Meski sambil menahan kelaparan
Maka sesungguhnya mereka lebih kaya
Meskipun tanpa harta
Maka sesungguhnya mereka lebih bahagia
Dapat mensyukuri yang dimiliki
Sesungguhnyalah aku ingin belajar
Sikap mereka menjalani hidup
Angin, tolonglah bawakan aku
Sepotong kertas dan pena tajam
Akan kutulis tebal-tebal
Pelajaranmu lewat diam
Akan kusimpan dalam-dalam
Pelajaranmu lewat diam
****
Benarlah kata Ebiet G Ade yang ditulis dalam sepotong baitnya bahwa aku ingin belajar dari sikap mereka dalam menjalani hidup. Di tengah himpitan derita kemiskinan, mereka tetap bahagia dan bersyukur dengan apa yang mereka miliki. Mereka tetap tersenyum walau dalam rasa lapar.
Bisa jadi seperti apa yang ditulis Ebiet bahwa mereka lebih berharga di mata Tuhan karena mereka selalu ikhlas dan sabar dalam menjalani hidup.
Ya itulah pelajaran yang bisa dipetik agar kita tak cepat mengeluh ketika punya masalah dengan hidup kita padahal masalah kita tak seberapa sulit daripada yang dihadapi oleh mereka.
Jangan selalu melihat ke atas namun keraplah melihat ke bawah. Bagaimana yang di bawah bisa mengajarkan kepada kita arti hidup bahwa hidup haruslah selalu dijalani dengan ikhlas dan sabar.

Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :

Lari Di Pagi Hari Hingga berpeluh

Pulangnya Tak Lupa Beli Surat Kabar

Jalani Hidup Tanpa Harus Mengeluh

Selalu Hadapi Dengan Ikhlas Dan Sabar

Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH 

Depok, 7 Juni 2021

Tinggalkan Balasan