Perahu Retak Bangsaku

Sumber gambar : twitter.com

Selamat pagi sobat,

Status saya di akun Facebook tertanggal 10 Juni 2015 dan itu berarti sudah enam tahun
yang lalu, saya menulis lirik sebuah lagu karya dari musisi favorit saya, Franky
Sahilatua (Alm) yang berjudul “Perahu Negeriku”.

Dari bait demi bait lagu yang kerap saya nyanyikan hingga selesai, ternyata mengandung makna yang begitu dalam bagi perjalanan negeri tercinta, Indonesia sampai pada hari ini.

Ada bait yang terasa tepat di situasi dan kondisi saat ini, yaitu :

“aku heran, aku heran
yang salah dipertahankan 

aku heran, aku heran
yang benar disingkirkan” ..

Hal tersebut sudah terjadi ketika orang menyuarakan kebenaran dengan  melakukan kritik justru
dianggap sebagai rintangan yang harus disingkirkan dengan cara cara yang tidak elok dan memalukan.

Bahkan kritik dengan mural pun dianggap sebagai sesuatu yang membahayakan dan harus diberangus.

Sesungguhnya kritik harus dianggap sebagai obat yang meskipun pahit namun harus diterima dan menjadi koreksi diri. Jangan disikapi dengan cara menang menangan lantas mengerahkan buzzerRP untuk menyerang dengan cara yang membabi buta.

Sebaliknya seorang komisioner KPK yang nyata nyata dinyatakan terbukti bersalah oleh Dewan Pengawas karena bersekongkol dengan orang yang berpekara namun justru hanya dipotong gaji saja dan tetap dipertahankan sebagai komisioner KPK. Ajaib ..

Ada lagi bait yang juga tepat di situasi dan kondisi saat ini, yaitu :

“tanah pertiwi anugerah ilahi
jangan ambil sendiri
tanah pertiwi anugerah ilahi
jangan makan sendiri
aku heran, aku heran
satu kenyang, seribu kelaparan
aku heran, aku heran
keserakahan diagungkan” .. 

Hal ini dapat dilihat dari penguasaan tanah terutama yang kaya akan sumber daya alamnya
di Indonesia ternyata hanya dikuasai oleh segelintir orang saja dan hasilnya pun dinikmati sendiri dan kalaupun ada buat rakyat di sekitar hanyalah seperti tetes tetes air di kran yang bocor.

Mengeruk Sumber Daya Alam (SDA) sebesar besarnya atas nama investasi namun hasilnya lebih banyak yang diangkat ke luar negeri dan yang di dalam negeri cuma gigit jari. Lihat saja rakyat di sekitar daerah SDA tak kunjung sejahtera, miskin forever iya.

Kita tentu sangat berharap sama seperti di bait lagu ini :

“perahu negeriku, perahu bangsaku jangan retak dindingmu” .. 

Benar adanya, kepemimpinan bangsa yang lemah sangat mungkin membuat dinding perahu bangsa ini lama lama bisa retak.

Apabila dinding perahu bangsa ini sampai retak, air pun akan masuk ke dalam perahu dan perlahan tapi pasti perahu bangsa ini pun akan karam dan tenggelam ..

Jangalah sampai terjadi ..

Inilah lirik lengkapnya dari lagu yang berjudul Perahu Negeriku :

Perahu negeriku, perahu bangsaku
menyusuri gelombang
semangat rakyatku, kibar benderaku
menyeruak lautan
langit membentang cakrawala di depan melambaikan tantangan

di atas tanahku, dari dalam airku
tumbuh kebahagiaan
di sawah kampungku, di jalan kotaku terbit kesejahteraan

tapi kuheran di tengah perjalanan
muncullah ketimpangan

aku heran, aku heran
yang salah dipertahankan

aku heran, aku heran
yang benar disingkirkan .

perahu negeriku, perahu bangsaku

jangan retak dindingmu

semangat rakyatku, derap kaki tekadmu jangan terantuk batu

tanah pertiwi anugerah ilahi
jangan ambil sendiri

tanah pertiwi anugerah ilahi
jangan makan sendiri

aku heran, aku heran
satu kenyang, seribu kelaparan

aku heran, aku heran keserakahan diagungkan ..

*****

Sobat, saatnya saya undur diri ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH
Depok, 1 September 2021

Tinggalkan Balasan